Senin 17 Jul 2023 16:51 WIB

Rahasia di Balik Kata Alhamdulillah dalam Alquran, Apa Bedanya dengan Syukur?

Alquran mengabadikan kalimat syukur dengan kata Alhamdulillah dalam Alquran

Red: Nashih Nashrullah
Surat Al-Fatihah. Alquran mengabadikan kalimat syukur dengan kata Alhamdulillah dalam Alquran
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al-Fatihah. Alquran mengabadikan kalimat syukur dengan kata Alhamdulillah dalam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Allah SWT menggunakan kata al-hamd dalam surat al-Fatihah ayat satu. Dalam kitab Al-Hidayah ila Bulug al-Nihayah dijelaskan kata al-hamd dalam ayat al-hamd li Allah Rabb al-'alamin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah SWT memenggunakan bentuk masdar dari akar kata hamida berarti memuji. 

Ini mengisyaratkan bahwa kata al-hamdu mempunyai makna lebih umum dan menyeluruh, yakni segala pujian dari-Ku dan dari keseluruhan makhluk Allah SWT (al-hamdu minni wa min jami' al-kjalq). Al ma'rifah yang berfungsi untuk mengkhususkan sesuatu (li al-jinsiyyah).

Baca Juga

Dalam pandangan ulama isyari tahmid lebih dalam daripada syukur (tasykur). Syukur masih dikaitkan dengan perhitungan dan penilaian. Ayat yang sering digunakan untuk meligitimasi pandangan seperti ini ialah: 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. "Jika kalian mensyukuri nikmat-Ku maka niscaya Aku akan me nambahkan kalian."