Senin 17 Jul 2023 17:11 WIB

IHSG Ditutup Melemah Meski Neraca Perdagangan Surplus

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,46 miliar dolar AS.

Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/7/2023) sore, ditutup melemah meski terjadi surplus neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2023.

IHSG ditutup melemah 0,04 persen ke posisi 6.867,14 dari posisi 6869,572 di awal perdagangan. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,41 poin atau 0,77 persen ke posisi 964,36.

Baca Juga

"IHSG bergerak tetap menguat di tengah bursa regional Asia cenderung melemah. Pasar tampaknya menantikan kebijakan Pemerintah China selanjutnya, dalam mendukung pertumbuhan ekonominya," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,46 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023.