REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) akan menyelenggarakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 1,04 miliar lembar saham atau setara 20 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.
Dalam aksi korporasi ini, ERAL menawarkan harga per saham direntang Rp 370-Rp 410. Dengan demikian, anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk ini diproyeksi akan memperoleh dana segar sekitar Rp 384,80 miliar-Rp 425,37 miliar.
"Dana IPO ini akan digunakan pengembangan bisnis dan modal kerja," kata Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Djohan Sutanto saat konferensi pers Public Expose, Senin (17/7/2023).
Dari total dana IPO yang didapatkan, Djohan menjelaskan, sekitar 37 persen diantaranya dialokasikan untuk ekspansi bisnis yang sudah ada. Dana sekitar 13,75 persen juga akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25 persen akan digunakan sebagai modal kerja.
ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia. ERAL memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion, dan outdoors.
Untuk mendukung IPO ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters. Penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL dijadwalkan pada 14-26 Juli 2023.
Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan untuk dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.