REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo memberikan pengarahan langsung secara tertutup kepada juru kampanyenya. Usai acara tersebut, ia menyampaikan dua pesan penting kepada juru kampanyenya yang mayoritas berusia di bawah 40 tahun.
"Satu, tidak hoaks. Dua, tampilkan data dengan jujur, tidak ada manusia yang sempurna maka tampilkan apa adanya, karena itulah yang akan mengedukasi," ujar Ganjar di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Ia ingin, juru kampanyenya memberikan edukasi tentang politik dan demokrasi yang baik kepada masyarakat. Tujuan besarnya adalah pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang berjalan baik dan lancar.
"Kedua, jangan membawa politik identitas untuk pendukungnya Ganjar. Sehingga kebersamaan kita sebagai anak bangsa akan betul kita jaga, sehingga pemilu ke depan akan aman sampai menyenangkan," ujar Ganjar.
"Betul ini adalah pesta, pesta demokrasi yang menyenangkan," katanya melanjutkan.
Diketahui, partai politik pengusungan Ganjar sebagai bakal capres menggelar pelatihan terhadap juru kampanye yang berjumlah sebanyak 300 orang. Pelatihan tersebut diikuti oleh orang-orang yang berusia di bawah 40 tahun.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari konsolidasi bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Pelatihan dan pembekalan juga diberikan kepada relawan Ganjar.
"Jadi kolaborasi parpol pengusung Pak Ganjar pranowo dan relawan ini dengan memberikan pembekalan ini diharapkan pergerakan secara serentak. Baik di udara maupun di darat dan juga pergerakan dengan kekuatan doa itu akan dilakukan secara bersama-sama," ujar Hasto.
Berbagai aspek strategi komunikasi politik, teknik penggalangan suara, hingga membangun persepsi positif menjadi tiga hal yang ditekankan dalam pelatihan juru kampanye tersebut. Pelatihan tersebut juga ditegaskan untuk menolak kampanye hitam atau black campaign.
Partai politik pengusung Ganjar disebut Hasto akan saling melengkapi dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. PDIP memiliki kekuatan di masyarakat dan pengalaman dalam memenangkan kontestasi nasional.
PPP memiliki kekuatan lewat basis massa Islamnya di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan Partai Perindo dan Partai Hanura adalah partai politik dengan kekuatan udara yang sangat besar dan massa yang mayoritas adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di banyak daerah.
"Tanpa black campaign di dalam mendorong agar Pak Ganjar Pranowo yang sekarang ini elektoralnya sudah meroket itu dapat disambut oleh para pemuda Indonesia yang memang menginginkan pemimpin yang visioner, pemimpin yang merakyat, yang jujur dan punya pengalaman yang luas di pemerintahan," ujar Hasto.