REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fatwa Dar Al Ifta Mesir Muhammad Abdul Sami menyampaikan penjelasan tentang ibadah yang dilarang dikerjakan oleh wanita saat haid. Ada beberapa amal ibadah yang terlarang bagi wanita Muslim yang haid.

Berdasarkan penjelasan Abdul Sami, ibadah tersebut ialah sholat, puasa, bersenggama dengan suami, membaca Alquran, pergi ke masjid atau berada di dalamnya, dan menyentuh mushaf Alquran.

Alasan mengapa wanita haid dilarang mengerjakan amal ibadah tersebut, karena yang bersangkutan ada dalam keadaan yang yang tidak patut untuk melakukan ibadah-ibadah itu.

"Dulu, pada masa pra Islam, wanita yang sedang menstruasi dianggap najis, dan orang-orang menjauhi para wanita yang haid," ujarnya, dilansir Masrawy, Senin (17/7/2023).

Namun, setelah Islam datang, menstruasi yang dialami wanita adalah hal wajar dan Islam memuliakan wanita yang sedang haid. Wanita tersebut tetap harus berbuat amal shaleh, kecuali ibadah-ibadah yang telah disebutkan di atas.

Abdul Sami kemudian menukil sebuah riwayat hadits dari Aisyah RA yang mengisahkan ketika Nabi Muhammad SAW meminta Aisyah RA mengambilkan handuk untuk beliau SAW. Namun, Aisyah RA menunjukkan kesan penolakannya dengan berkata, "Aku sedang haid."

Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, "Haid kamu itu bukan di tangan." Kemudian Nabi SAW bersandar di pangkuan Aisyah RA.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Aisyah RA, dikatakan bahwa Aisyah RA pernah diminta Rasulullah SAW untuk memberikan beliau sesuatu dari masjid. Aisyah RA pun menyampaikan dirinya sedang haid. Lalu Nabi SAW bersabda, "Haid kamu bukan di tangan."

Ikuti Whatsapp Channel Republika