Senin 17 Jul 2023 19:12 WIB

Wapres: Pemerintah Permudah Syarat Anak Papua Berkarier di BUMN

Wapres sebut utamakan orang asli Papua menjadi kebijakan afirmasi Pemerintah Pusat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan peletakan batu pertama sentra sarana dan prasarana kantor Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya di Sorong, Senin (17/7/2023).
Foto: Tangkapan Layar
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan peletakan batu pertama sentra sarana dan prasarana kantor Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya di Sorong, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf mendorong putra-putri terbaik dari tanah Paua untuk berkarya dan berkarier di Pemerintahan. Kiai Ma'ruf mengatakan, Pemerintah saat ini sudah mengeluarkan kebijakan khusus mengenai pengutamaan Orang Asli Papua (OAP) untuk mengisi formasi pegawai di pemerintahan.

"Ya, untuk mengutamakan OAP itu sudah menjadi kebijakan afirmasi Pemerintah pusat. Oleh karena itu, beberapa kebijakan diutamakan untuk diprioritaskan bahkan semacam syaratnya pun dipermudah supaya bisa ada standar khususlah untuk orang Papua sehingga bisa masuk dan itu untuk pegawai," ujar Kiai Ma'ruf seperti dibagikan Sekreariat Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Kiai Ma'ruf melanjutkan, tidak hanya di pemerintahan, Wapres juga mendorong anak Papua untuk bergabung di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena peluang anak Papua terbuka lebar untuk mengembangkan kemampuannya di perusahaan plat merah tersebut.

"Bahkan kemarin ini saya meresmikan 1.000 orang masuk ke BUMN, ya itu diresmikan di Kantor Wakil Presiden," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, pengembangan sumber daya manusia di Papua merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah dalam upaya percepatan peningkatan kesejahteraan di wilayah tersebut.

Seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan keahlian masyarakat Papua melalui sejumlah pelatihan, diharapkan anak Papua mampu mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor, termasuk melanjutkan karier di pemerintahan.

"Komitmen untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) juga kemudian (bertujuan) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk yang disini Bank Papua, ya kita arahkan terus memberdayakan masyarakat," ujarnya.

Kiai Ma'ruf mencontohkan, terdapat berbagai program pelatihan peningkatan kompetensi dan produktivitas di sejumlah daerah di Papua. Salah satunya pelatihan vokasi di Institut Pertambangan Nemangkawi milik PT Freeport Indonesia.

“Kemudian kita melakukan upaya pemberdayaan seperti kemarin pelatihan yang di Freeport juga, kemudian saya liat di Bintuni, itu pelatihan- pelatihan untuk keterampilan, banyak hal sampai hospital segala macam itu ada di Timika Freeport itu sampai ada 15 keterampilan,” jelasnya.

Bahkan, Wapres menyebut sebagian besar lulusan dari Institut Pertambangan tersebut langsung mendapatkan pekerjaan di PT Freeport Indonesia.

“Dari 4.000 (orang) yang dilatih, 3.000 (orang) diserap oleh Freeport, kemudian yang seribu bisa bekerja dimana-mana bahkan di luar Papua terus kita kembangkan,” ujar Wapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement