Senin 17 Jul 2023 19:33 WIB

Uni Eropa: Pasukan Rusia Rajin Sebarkan Informasi Palsu

Dubes UE untuk Indonesia sebut informasi palsu mengenai invasi Rusia begitu banyak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan hal utama serangan balik adalah meminimalkan korban jiwa
Foto: Lintar Satria / Republika
Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan hal utama serangan balik adalah meminimalkan korban jiwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan pasukan Rusia menyebarkan informasi palsu dalam perang di Ukraina. Piket mengatakan informasi palsu mengenai invasi Rusia begitu banyak.

"Dan penyebaran informasi ini merupakan alat bagi pasukan Rusia," kata Piket dalam pidato pembukaan Forum Perdamaian untuk Ukraina yang digelar di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Piket mengatakan perlawanan terhadap penyebaran informasi palsu bagian dari upaya perdamaian. Ia mengatakan anak muda di Indonesia dapat memainkan peran penting dalam upaya memerangi penyebaran informasi palsu.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan salah satu komponen terpenting dari perdamaian adalah kebenaran. Tanpa kebenaran yang ada hanya propaganda. Hamianin mengatakan sebagai orang yang tumbuh di masa Uni Soviet ia mengerti bagaimana hidup dengan propaganda.  

"Propaganda adalah alat kekuasaan, alat komunis atau sosialis, saya akan katakan peluru dapat membunuh seorang manusia tapi bom mungkin bisa membunuh ribuan orang, propaganda dapat jutaan orang," katanya.

"Sejarah seratus tahun membuktikan, bila kita tidak melawan propaganda, itu akan membunuh jutaan orang, itu terjadi di Nazi Jerman, di Rwanda, itu terjadi di banyak bagian lain di dunia," tambah Hamianin.

"Propaganda pembunuhan terburuk saat ini, alasannya mengkontaminasi otak."  

Propaganda, kata Hamianin, mengarah pada kebencian, pada genosida, dan pada supremasi pada orang lain. Ia menambahkan butuh banyak keberanian dan kebijaksanaan untuk melawan propaganda karena kebenaran tidak selalu indah, terkadang kebenaran buruk. Propaganda selalu manis dan indah. "Dan ini masih terjadi di Federasi Rusia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement