Senin 17 Jul 2023 20:25 WIB

Ketua Parlemen Singapura Ketahuan Selingkuh dengan Anggota Sejak 2020

Skandal perselingkuhan ketua parlemen dan anggota sudah diketahui sejak Pemilu 2020

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera Singapura
Foto: IST
Bendera Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perselingkuhan antara Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui telah diketahui sejak 2020. Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang telah mengetahui skandal kedua politisi tersebut sejak Pemilu 2020. Bahkan PM Lee memberikan nasihat terkait perilaku kedua politisi itu. Terakhir kali, ia menasihati keduanya pada 2023.

Namun, nasihat PM Lee tak mempan. Belum lama ini, Lee menerima informasi bahwa hubungan antara Tan dan Chen masih berlanjut. Lee mengatakan, dia bertemu Tan setelah pulang cuti dari luar negeri.

Baca Juga

Perselingkuhan akhirnya terbongkar setelah sebuah video tersebar di media sosial memperlihatkan dua anggota senior partai itu berpegangan tangan di sebuah restoran.

Ini adalah insiden terbaru yang mengguncang Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa. Pengunduran diri anggota senior PAP jarang terjadi di Singapura. Partai tersebut telah berkuasa sejak 1959, sebelum negara itu merdeka pada 1965.

Tak hanya PAP, oposisi Partai Buruh (WP) pernah memecat anggotanya karena terlibat perselingkuhan. Peristiwa seperti ini tidak biasa di Singapura. Negara ini dikenal bebas korupsi dan menjunjung tinggi standar moral politisi.

PM Lee mengatakan, pengunduran diri ketua parlemen, Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen, Cheng Li Hui, diperlukan untuk menegakkan standar tinggi kesopanan dan perilaku pribadi yang telah ditegakkan oleh PAP selama ini.

“Selama diskusi, dia setuju untuk segera mengundurkan diri, karena perilakunya yang tidak sesuai dengan parlemen maupun hubungannya yang tidak pantas dengan Cheng, yang dia katakan akan diakhiri, tetapi dia tidak melakukannya,” ujar Lee, dilaporkan The Straits Times, Senin (17/7/2023).

Dalam suratnya kepada Lee, Tan mengatakan bahwa dia mengundurkan diri sebagai anggota PAP, ketua parlemen, dan anggota parlemen untuk Marine Parade Group Representation Constituency (GRC). Tan mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan. Tan mengatakan, perselingkuhan ini telah menambah luka pada keluarganya.

“Saya telah mengecewakan mereka. Kami telah berbicara tentang perilaku pribadi saya sebelumnya. Ada area di mana saya gagal,” kata Tan.

Tan berkata, dia telah membicarakan masalah ini dengan istrinya. Tan setuju bahwa dia harus menjauh dari politik dan fokus kepada keluarganya.

“Saya harus bertanggung jawab atas mereka, dan membantu menyembuhkan keluarga saya.  Kami membutuhkan ruang untuk pulih dan menyelesaikan masalah," ujar Tan.

Sementara itu, dalam surat pengunduran dirinya, Cheng mengaku sangat menyesal atas situasi tersebut. Dia meminta maaf kepada partai, warga, dan sukarelawan.

"Saya sangat menyesal mengundurkan diri dalam keadaan seperti ini, dan ingin meminta maaf kepada partai, serta kepada warga dan sukarelawan saya," ujar Cheng.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement