REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Suharja, jamaah haji asal Kabupaten Majalengka yang sempat hilang di Arab Saudi, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kematiannya menambah daftar jamaah haji asal Kabupaten Majalengka yang wafat di Tanah Suci.
''Ada delapan orang jamaah haji asal Majalengka yang meninggal dunia di Makkah Al Mukarromah,'' kata Humas Kantor Kemenag Kabupaten Majalengka, Endang Mu'min, kepada Republika, Senin (17/7/2023).
Endang menyebutkan, kedelapan jamaah haji asal Majalengka yang meninggal dunia di Tanah Suci terdiri dari Kimik Saya Arsa (74 tahun) asal Desa Jatiserang, Kecamatan Panyingkiran, Karinah Toyib Samid (74) asal Desa/Kecamatan Rajagaluh dan Yuyum Yuniah Muhammad (42) asal Desa Ranji Wetan, Kecamatan Kasokandel.
Selain itu, Kamali (68) asal Desa Buntu, Kecamatan Ligung, Juhariyah (71) asal Desa Cibentar, Kecamatan Jatiwangi, Carim (60) asal Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Yadi Cakra Wasan (75) asal Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, dan Suharja Wardi Ardi (69) asal Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg.
Terkait Suharja yang sebelumnya sempat hilang, Endang menjelaskan, almarhum ditemukan oleh tim Linjam (Perlindungan Jamaah) di RS Mu'aisyim Mina Makkah, dalam keadaan sudah meninggal dunia.
‘’Beliau diperkirakan kelelahan ketika berhari-hari hilang,’’ terang Endang.
Endang mengatakan, menurut informasi yang diterimanya, jenazah Suharja sudah dimandikan dan disholatkan di Masjidil Haram pada Ahad (16/07/2023). Jenazah almarhum juga langsung dikebumikan di Makkah.
Sementara itu, total jumlah jamaah haji asal Kabupaten Majalengka dan petugas yang berangkat pada tahun ini mencapai 1.299 orang. Mereka tersebar ke dalam tujuh kloter, yakni kloter 01, kloter 10, kloter 17, kloter 21, kloter 22, kloter 24 dan kloter 25.