Senin 17 Jul 2023 23:01 WIB

Pangdam Pattimura: Kepercayaan Publik Terhadap TNI Capai 95,8 persen

Pangdam berpesan agar kepada seluruh prajurit tingkatkan performa.

Personel TNI AD .
Foto: Dok TNI AD
Personel TNI AD .

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Panglima daerah militer (Pangdam) XVI Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa mengatakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap TNI mencapai 95,8 persen.

"Untuk prajurit saya berpesan agar menjaga dan tingkatkan terus performa kalian, agar TNI tetap dipercaya oleh masyarakat dan selalu mendapat tempat khusus di hati rakyat," ujar Pangdam di Ambon, Senin.

Baca Juga

Angka 95, 8 persen tersebut berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang membuat survei ini dengan ambang batas kesalahan survei (margin of error) 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei yang digelar pada 1-8 Juli 2023 ini melibatkan 1.242 orang responden. Responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

TNI pun jadi lembaga negara dengan tingkat kepercayaan paling tinggi, sebesar 95,8 persen.

Olehnya itu menurut Pangdam, menyikapi beragam kondisi dan tantangan dunia saat ini, TNI menjadi alat utama pertahanan negara harus terus hadir untuk berperan aktif sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang.

TNI juga sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI, dan harus mampu membantu mengatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi bangsa dan menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Semua itu untuk mewujudkan visi Panglima TNI, yakni menjadikan TNI sebagai Patriot NKRI. Panglima ingin mewujudkan kekuatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang profesional, modern, dan tangguh," kata dia.

Untuk itu Pangdam pun mengajak seluruh TNI pada jajaran Kodam XVI Pattimura agar bersikap profesional, humanis serta menjaga marwah TNI.

Ia menekankan para prajurit agar tetap bersikap netral dalam pesta politik 2024. "Sinergitas TNI-Polri dan instansi pemerintah yang lain yang harus dijaga dan terus ditingkatkan, pengamanan personil dan materiil," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement