Selasa 18 Jul 2023 02:30 WIB

BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi 398,3 Miliar Dolar AS

ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen (year-on-year/yoy).

Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023, turun menjadi 398,3 miliar dolar AS dari posisi April 2023 yang sebesar 403 miliar dolar AS.

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen (yoy).

Baca Juga

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (17/7/2023), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta. Posisi ULN swasta pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar 196,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 199,5 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 5,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,6 persen (yoy). Kontraksi ULN swasta ini dikontribusikan oleh semakin turunnya ULN perusahaan bukan lembaga keuangan dan lembaga keuangan, yang masing-masing mengalami kontraksi 5,3 persen (yoy) dan 7,6 persen (yoy), dibandingkan dengan kontraksi 4,8 persen (yoy) dan 3,9 persen (yoy) pada bulan lalu.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78 persen dari total ULN swasta.

Namun demikian, ULN swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,8 persen terhadap total ULN swasta.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement