Selasa 18 Jul 2023 13:36 WIB

Dirjen Imigrasi: Kasus Kebocoran Data Paspor Terjadi pada Januari 2022

Imigrasi masih mendalami dan mengidentifikasi kasus data paspor yang bocor.

Red: Friska Yolandha
Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim menyampaikan kasus kebocoran data paspor yang viral di media sosial pada awal bulan ini sebetulnya terjadi pada Januari 202
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim menyampaikan kasus kebocoran data paspor yang viral di media sosial pada awal bulan ini sebetulnya terjadi pada Januari 202

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim menyampaikan, kasus kebocoran data paspor yang viral di media sosial pada awal bulan ini sebetulnya terjadi pada Januari 2022. Silmy Karim menegaskan Imigrasi masih mendalami dan mengidentifikasi kasus tersebut, termasuk mengenai bagaimana data pemegang paspor bocor dan pihak-pihak yang lalai sehingga data itu dapat diakses para peretas.

"Kejadiannya itu Januari 2022, kurang lebih kira-kira 1,5 tahun yang lalu. Kami sudah identifikasi, kemudian kami lagi kerja siapa yang kiranya ya membuka kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. Jadi, kami sudah dapatkan waktunya, kami kejar lagi siapa, dan bagaimana prosesnya," kata Silmy Karim saat ditemui di sela-sela menghadiri Imigrasi Festival (IMIFest) 2023 di Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan tidak ada data imigrasi yang bocor. Data-data Imigrasi itu mencakup hasil rekam biometrik para pemegang paspor dan data pendukung permohonan paspor.

"Itu bukan data dari Imigrasi. Saya akan tindak lanjuti, sikapi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya, ini tentu kami tingkatkan kewaspadaan," kata Silmy Karim.