Selasa 18 Jul 2023 14:56 WIB

Benarkah Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah saat 1 Muharram?

Hijrah menjadi tanda konsolidasi umat Islam dan dakwah yang terorganisasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi hijrah
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Ilustrasi hijrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin masih bingung antara peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Orang kadang beranggapan bahwa Nabi hijrah ke Madinah pada saat 1 Muharram.

Lalu Benarkah Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah saat 1 Muharram?

Baca Juga

Tentu saja jawabannya tidak. Nabi Muhammad SAW tidak hijrah ke Madinah pada tanggal 1 Muharram. Berdasarkan sejumlah literatur, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriyah.

Pada 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kala itu mengalami persekusi dan tekanan yang semakin meningkat di Makkah. Pada malam tanggal 12 Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW meninggalkan Makkah menuju Madinah bersama dengan sahabatnya yang setia, Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Peristiwa hijrah ini memiliki arti penting dalam sejarah Islam, karena menandai awal dari pembentukan umat Islam yang terorganisir di Madinah. Hijrah juga memperkuat posisi Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin politik dan agama di Madinah.

Tanggal 1 Muharram sendiri merupakan awal tahun baru dalam kalender hijriyah, tetapi tidak ada catatan sejarah yang menghubungkan hijrah Nabi Muhammad SAW dengan tanggal tersebut.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement