Selasa 18 Jul 2023 15:14 WIB

Pria Prancis Bersepeda ke Makkah

Nabil Ennasri berusaha meningkatkan kesadaran Muslim untuk menjaga kesehatan planet

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Seorang penulis dan aktivis Prancis Nabil Ennasri  berusaha meningkatkan kesadaran Muslim untuk menjaga kesehatan planet
Foto: ANTARA FOTO
Seorang penulis dan aktivis Prancis Nabil Ennasri berusaha meningkatkan kesadaran Muslim untuk menjaga kesehatan planet

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang krisis iklim telah membuktikan bahaya yang sedang dihadapi planet ini. Para ilmuwan sepakat, model pembangunan harus diperlambat, jika ingin mempertahankan planet Bumi yang layak huni.

Meski bahaya ini terpampang nyata, seorang penulis dan aktivis Prancis Nabil Ennasri merasa sebagian besar komunitas Muslim global mengabaikan hal ini. Padahal, hal tersebut merupakan masalah paling penting bagi kemanusiaan.

Karena itu, pria berusia 41 tahun ini pun berupaya mengambil tindakan. Ia berusaha meningkatkan kesadaran Muslim untuk menjaga kesehatan planet sekaligus menggabungkannya dengan salah satu perjalanan paling suci yang dilakukan umat Islam selama ribuan tahun, haji.

Pada 22 April, pria keturunan Maroko ini memulai pengembaraannya, yang akan membawanya sejauh 5.900 km melintasi 13 negara. Bersepeda 100 km sehari, ia berniat menuntaskan perjalanan dari Paris ke Makkah, Arab Saudi, tepat pada saat dimulainya ibadah haji pada 26 Juni lalu.

“Sebagai seorang Muslim, tidak ada tempat yang lebih suci, lebih simbolis dan lebih indah dari Ka’bah. Tidak ada perjalanan yang lebih penting dari ziarah ke Makkah,” ujar dia dikutip di TRT World, Selasa (18/7/2023).

Posisi Ka'bah disebut sebagai arah yang dituju setiap Muslim, setidaknya lima kali sehari. Lokasi tersebut merupakan tempat perubahan, perbaikan, dan panutan. Ka'bah disebut sebagai tempat pembaharuan dan simbolisme penting untuk perjalanan ini.

Di kalangan umat Islam, ibadah haji secara luas dianggap sebagai kewajiban yang harus diselesaikan setidaknya sekali seumur hidup. Karena itu, Ennasri ingin menghidupkan kembali cara pelaksanaannya di masyarakat.

“Kita harus meninjau kembali makna perjalanannya. Karena kalaupun ziarah, kita cenderung menjadikannya sebagai objek konsumsi. Padahal seharusnya itu adalah jalan menuju yang sakral, yang harus membawa kita untuk mengubah diri kita secara mendalam,” kata dia.

Menjelang perjalanannya, ia pun membagikannya ke media sosial untuk sebagai bentuk promosi. Ia menggunakan tagar HadjByCycle untuk hal tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga telah merilis beberapa vlog di akun Youtube miliknya. Cara ini memungkinkan penonton ikut mengamati tantangannya serta menumbuhkan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan perjalanan itu di tengah berbagai medan dan kondisi cuaca buruk.

Ennasri mengumumkan pengembaraannya sejak beberapa bulan sebelumnya. Ia bersikeras telah berlatih untuk tantangan tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Dalam video Youtube yang diunggah, dia mengatakan perjalanan yang ia lakukan itu juga untuk menghormati ayah dan imigrannya ke Prancis, yang katanya telah berkorban untuk kemakmuran generasinya.

Selaras dengan sentimen tersebut, Ennasri pun memilih lokasi pertamanya sama dengan titik di mana ayahnya pertama kali menginjakkan kaki di Prancis pada Agustus 1969. Sang Ayah meninggalkan desanya di Maroko sendirian, untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Ia memulai pengembaraan bersepedanya di Gare Montparnasse, menelusuri kembali jejak ayahnya di salah satu dari enam rel kereta api besar di ibu kota Prancis, Paris. Para simpatisan yang hadir turut gembira memuji dia.

Setelah melintasi 10 negara dengan tim kecil yang mendukungnya, Ennasri pun tiba di Istanbul, Türkiye. Negara ini merupakan pintu gerbang antara Eropa dan Asia, tempat generasi tua dan muda berkumpul untuk menyambutnya dan bertepuk tangan di samping Masjid Fatih.

Kedatangannya di kota bersejarah ini merupakan sesuatu yang istimewa...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement