Rabu 19 Jul 2023 01:43 WIB

Puji Firli, Luhut Sebut Anggapan OTT Tolok Ukur Kesuksesan KPK adalah Kampungan dan Ndeso

"Kalau OTT-nya tidak ada, malah lebih bagus, berarti pencegahannya lebih baik."

Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Resno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh M Nursyamsi, Flori Sidebang

Seusai menghadiri acara bincang-bincang Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/7/2023), Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, dirinya tidak ingin operasi tangkap tangan (OTT) menjadi indikator keberhasilan kinerja KPK. Luhut menilai upaya pencegahan yang dilakukan KPK justru punya dampak besar dalam penghematan dan efisiensi bagi negara.

Baca Juga

"Kita senangnya itu selalu lihat drama penindakan. Itu yang menurut saya tidak boleh. Kalau kurang jumlahnya yang ditangkap berarti enggak sukses. Saya sangat tidak setuju, kampungan itu ndeso, pemikiran modern itu makin kecil yang ditangkap tapi makin banyak penghematan, itu yang sukses," ucap Luhut. 

Luhut mengatakan penurunan jumlah penindakan justru membuktikan bahwa kinerja pencegahan yang dilakukan KPK sudah berada di arah yang benar. Luhut meminta masyarakat melihat keberhasilan KPK dalam melakukan pencegahan korupsi yang memberikan banyak penghematan bagi negara.