Rabu 19 Jul 2023 06:45 WIB

Tim Indonesia Raih Prestasi di Olimpiade Fisika Jepang

Tim Indonesia meraih prestasi dengan menyabet dua medali perak, satu perunggu

Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Foto: tofi.or.id
Tim Olimpiade Fisika Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Tim Indonesia meraih prestasi dengan menyabet dua medali perak, satu perunggu serta dua penghargaan honorary mention pada International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 di Jepang.

Delegasi Tim Olimpiade Fisika Indonesia tersebut adalah Fansen Candra Funata dari SMA Darma Yudha Pekanbaru Riau, Savero Lukianto Chandra (SMA Fransiskus Bandar Lampung), Muhammad Arif Khalfani Ismail (SMA Fatih Banda Aceh), Ahmad Nafi Ramadhan (SMAS Al Kahfi Bogor) dan Muhammad Zaidan Naja(MAN 2 Malang).

Para siswa tersebut menorehkan prestasi setelah berkompetisi melawan 394 peserta dari 80 negara yang turut ambil bagian dalam IPhO ke-53 itu.

Kelima siswa tersebut merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Atas capaian tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi di Tokyo, Selasa (18/7/2023), menyampaikan apresiasinya. Mereka diundang untuk beramah tamah di Wisma Duta Tokyo.

"Terima kasih atas kerja keras kalian yang telah membuat bangga Indonesia. Teruslah mendalami bidang dan keilmuan yang terkait dengan ilmu fisika di masa depan. Saya yakin kemampuan dan kompetensi kalian akan dibutuhkan bagi kemajuan negeri," katanya.

Ramah tamah dengan Heri di Wisma Duta ini juga dihadiri para pembina siswa yang ikut mendampingi selama kompetisi, antara lain M Syamsu Rosid dari Universitas Indonesia, Bobby E. Gunara(Institut Teknologi Bandung/(ITB), Rinto Anugraha (Universitas Gadjah Mada/(UGM) dan Riza Riano dari SMAS Fatih Bilingual School Bogor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement