Rabu 19 Jul 2023 07:16 WIB

Saudi Ganti Kiswah Ka'bah Seiring Tahun Baru Hijriah 1445

Arab Saudi bersiap untuk ritual tahunan mengganti kiswa atau tirai Ka'bah

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pekerja Saudi menyulam kaligrafi Islam, baik menggunakan benang perak murni atau benang perak berlapis emas, selama tahap akhir persiapan tirai, atau Kiswah, yang menutupi Kabah, struktur berbentuk kubus di jantung Masjidil Haram, di pabrik Kiswa di Mekah, Arab Saudi, Rabu, 6 Juli 2022. Jemaah haji berkumpul di kota suci Mekah di Arab Saudi untuk haji terbesar sejak pandemi virus corona sangat membatasi akses ke salah satu dari lima rukun Islam.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Seorang pekerja Saudi menyulam kaligrafi Islam, baik menggunakan benang perak murni atau benang perak berlapis emas, selama tahap akhir persiapan tirai, atau Kiswah, yang menutupi Kabah, struktur berbentuk kubus di jantung Masjidil Haram, di pabrik Kiswa di Mekah, Arab Saudi, Rabu, 6 Juli 2022. Jemaah haji berkumpul di kota suci Mekah di Arab Saudi untuk haji terbesar sejak pandemi virus corona sangat membatasi akses ke salah satu dari lima rukun Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Saat tahun baru Hijriah 1445 tiba, Arab Saudi bersiap untuk ritual tahunan mengganti kiswa atau tirai Ka'bah. Presidensi Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bersama Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka'bah, telah memastikan kesiapan untuk tugas terhormat ini.

Wakil Sekretaris Jenderal Kompleks King Abdulaziz untuk Kiswah Kaabah Suci, Amjad bin Ayed Al Hazmi, menyatakan semua persiapan telah selesai. Proses penggantian tirai Ka'bah akan mengikuti rencana operasional khusus, untuk memastikan pelaksanaannya tepat waktu dan berkualitas.

Dia mengatakan penutup Ka'bah tersebut akan dijahit tangan oleh para ahli nasional. Ia juga menjamin tampilan paling megah dari kelongsong Ka'bah yang baru.

Selain itu, lima belas karyawan telah dilatih khusus untuk tugas ini. Direktur Departemen Pemeliharaan Kiswah Ka'bah Masjidil Haram, Fahd Al Jabiri, mengatakan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membiasakan peserta dengan proses yang ada, sekaligus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka.

"Departemen bekerja untuk mempercepat penyelesaian tugas dengan kinerja maksimal, dalam periode waktu yang sangat singkat," ujar Al Jabri dikutip di Gulf News, Selasa (18/7/2023).

Pembuatan kiswah Ka'bah merupakan proses rumit yang melibatkan sepuluh tahap industri. Seluruh prosesnya menekankan poin penting dan kehormatan, yang terkait dengan tugas suci ini.

Prosesnya dimulai dengan desalinasi sutera, dimana suhu air yang digunakan untuk mencuci sutera diatur secara ketat. Sutera tersebut kemudian diolah dalam air yang manis, sesuai dengan spesifikasi dan standar tertentu.

Tahap kedua melibatkan penghilangan lapisan lilin pengawet "Sericin" dari sutera pada suhu tinggi. Selanjutnya, dilakukan pencelupan sutera menjadi hitam untuk bagian luar dan hijau untuk kelongsong bagian dalam. Sutra yang diwarnai ini kemudian dikeringkan.

Pada tahap selanjutnya, sampel sutera diambil untuk pengujian sebelum dan sesudah pencelupan. Tujuannya, untuk memastikan ketahanan terhadap faktor iklim dan kekuatan tarik.

Tahap keempat, dilakukan penenunan otomatis dengan menggunakan lebih dari 9.900 benang per meter sutra, oleh mesin khusus.

Tahapan berikutnya adalah pencetakan ayat-ayat Alquran dan menyulamnya dengan kabel emas dan perak ke sabuk Ka'bah. Sulaman tangan dilakukan dengan motif Islami, serta perakitan serta penjahitan gaun itu.

Tahap terakhir adalah penggantian tirai Ka'bah lama dengan yang baru, sekaligus pemasangan tirai pintu Ka'bah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement