Selasa 18 Jul 2023 22:16 WIB

Ironi Anjing Menikah Habis Rp 200 Juta dan Ibu di Bekasi Jual Bayi karena Terlilit Utang

BPS mencatat ketimpangan ekonomi masyarakat kian lebar.

Rep: Erick/Teguh/Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Pernikahan anjing, Luna dan Jojo diberkati Pasto Lorenzo Heli dari Gereja Santo Fransiskus Asisi Paroki Tebet.
Foto: @nenaghoib
Pernikahan anjing, Luna dan Jojo diberkati Pasto Lorenzo Heli dari Gereja Santo Fransiskus Asisi Paroki Tebet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernikahan dua ekor anjing yang terbilang sangat mewah viral di berbagai kanal media sosial (medsos). Anjing berjenis husky Jojo dan Luna melangsungkan upacara pernikahan adat Jawa dengan tamu-tamu para anjing lain dan pemiliknya di sebuah mal di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Tak tanggung-tanggung, anggaran pesta ini disebut-sebut menelan biaya hingga Rp 200 juta. Anggaran itu buat prawedding hingga prosesi lainnya seperti pemotongan tumpeng. 

Baca Juga

"Happy wedding Jojo dan Luna," kata keterangan pada video yang telah dilihat lebih dari lima juta di Tiktok itu, dikutip Republika.co.id di Jakarta pada Selasa (18/7/2023).

Pernikahan ini pun menyita perhatian publik. Dari mulai pemilihan adat Jawa hingga begitu mewahnya acara yang disebut menghabiskan biaya ratusan juta. Pernikahan ini dianggap tidak sensitif dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat saat ini. 

"Padahal rakyat, saudara mu banyak lagi kesusahan, byk yang putus sekolah. Malah utk anjing dirimu kalah lebih-lebihkan ... miris," tulis kicauan seorang netizen. 

Komentar itu memang bukan tanpa alasan, karena kondisi ekonomi saat ini belum sepenuhnya baik. Banyak masyarakat yang justru tengah kesusahan. 

Seperti cerita ibu asal Bekasi, Jawa Barat, HI (29) yang harus berurusan dengan aparat Polrestabes Semarang karena ‘menjual’ bayinya yang masih berumur 14 hari. Ia terpaksa menjual bayinya itu akibat terlilit utang puluhan juta rupiah.

Ia sangat tertekan untuk bisa melunasi hutang tersebut, hingga keputusan menjual bayi kepada AP dengan dalih adopsi pun dilakukannya.

Penyesalan HI pun muncul. Ia mencoba menghubungi AP untuk mendapatkan bayinya kembali. Tetapi perempuan yang telah menyerahkan uang kepadanya tersebut telah menutup akses kontak maupun akun media sosialnya. 

“Yang bersangkutan mengaku telah menjual bayinya sendiri, yang berjenis kelamin laki- laki dan masih berumur 14 hari, di sebuah hotel di kawasan Tugu, Kota Semarang,” jelas Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (18/7).

Kepada polisi, HI ini mengaku perbuatan ini dilakukan karena terlilit utang dan kebingungan bagaimana cara mengembalikan utang tersebut.

Ketimpangan ekonomi

Kasus pernikahan anjing dan penjualan bayi ini menunjukkan ketimpangan ekonomi yang kian lebar terjadi saat ini. 

Badan Pusat Statistik mencatat pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini ratio adalah sebesar 0,388. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement