REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Renovasi Stadion Teladan yang merupakan kebanggaan warga Kota Medan, Sumatra Utara, dijadwalkan mulai dikerjakan di Oktober 2023 dengan menelan anggaran sebesar Rp 560 miliar lebih. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan Endar Sutan Lubis di Medan, Selasa (18/7/2023), menyebutkan revitalisasi ini tidak hanya stadion saja, tapi juga kawasan sekitar stadion.
"Kemungkinan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) menampung anggaran Rp 300 miliar, sisanya nanti akan ditampung di APBD Kota Medan," ucapnya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya akan melakukan efisiensi terhadap anggaran yang sedang dalam pembahasan sembari memasuki tahap finalisasi Detail Engineering Design (DED). Berdasarkan DED dalam rapat di Mei lalu, Stadion Teladan yang juga merupakan kandang klub sepak bola PSMS Medan akan direnovasi menjadi stadion tertutup berkapasitas sekitar 20 ribu tempat duduk.
Kementerian PUPR menyebut pengerjaan fisik renovasi Stadion Teladan Medan yang dibangun di 1952 dan dioperasikan pada 1953 ditargetkan selesai akhir 2024. "Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, DED ini bisa kita finalisasi. Insya Allah, tahun ini revitalisasi Stadion Teladan direalisasikan pelaksanaannya," tutur dia.
Endar memaparkan konsep revitalisasi stadion yang selesai di 1953 menjelang Pekan Olahraga Nasional III dan berpotensi ditetapkan sebagai cagar budaya karena berusia lebih 50 tahun.
Sehingga pengerjaan fisik revitalisasi stadion yang dilakukan nantinya melibatkan tenaga ahli cagar budaya untuk mendesain, sehingga nilai-nilai cagar budaya Stadion Teladan tidak hilang.
"Salah satu contohnya menara di Stadion Teladan tetap ada dan bangunan lama di bagian depan semaksimal mungkin dipertahankan. Kita menggunakan desain modern dikombinasikan bangunan lama," ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan perencanaan revitalisasi Stadion Teladan telah memenuhi standar FIFA dan AFC, karenanya stadion ini bisa menggelar pertandingan standar FIFA, terkecuali pertandingan partai final. Sebab berdasarkan standar FIFA, stadion yang bisa menggelar pertandingan FIFA memiliki daya tampung melebihi 30 ribu penonton, sedangkan Stadion Teladan hanya memiliki daya tampung 20 ribu penonton.
"Kalau pertandingan standar AFC, Stadion Teladan bisa dan termasuk sebagai tuan rumah," paparnya.
Berkaca dari kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu, Endar mengungkapkan, telah melakukan semaksimal mungkin untuk keamanan para penonton.
"Insya Allah semua sudah memenuhi standar. Untuk jalur evakuasi, 15 menit penonton sudah bisa keluar stadion karena pintunya banyak," tambahnya.