REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR- Pembuat mobil China Geely akan menginvestasikan 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 150 triliun dengan kurs Rp 15 ribu per dolar AS. Investasi tersebut akan digunakan Geely untuk mengembangkan pusat pembuatan di negeri jiran Malaysia.
Kantor berita negara Bernama, Selasa (28/7/2023) mengutip Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan rencana itu disampaikan kepadanya melalui surat dari Geely, yang juga memiliki 49,9 persen saham pembuat mobil Malaysia Proton.
“Investasi di kota Tanjung Malim di Malaysia barat di mana Proton berencana untuk berkantor pusat akan menciptakan ribuan lapangan kerja,” kata Anwar.
Perwakilan Geely mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa perusahaan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan mitra Malaysianya untuk mengembangkan area tersebut secara berkelanjutan dan akan mengungkapkan jumlah investasi pada waktunya.
Geely mengatakan pada bulan April telah bermitra dengan DRB-HICOM Berhad untuk mengembangkan hub dan investasi sekitar 4,46 miliar dolar AS, termasuk investasi dari Proton.
Rencana investasi Geely di Malaysia tersebut tak pelak menampar wajah Indonesia. Karena Indonesia seperti ketinggalan dari negara tetangga. Selain Thailand yang telah menjadi pilihan banyak produsen mobil China untuk berinvestasi, Malaysia juga sukses menggaet Tesla sebelum mendapatkan kepastian rencana investasi Geely.
Pada tahun 2009, Geely pernah menyatakan komitmen melakukan investasi di Indonesia senilai lebih dari 30 juta dolar AS. Namun, rencana tersebut tak kedengaran realisasinya sejalan dengan gagal bersaingnya Geely di pasar mobil Indonesia.