REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan soal rencana pembangunan jalan tol Puncak-Cianjur. Rencana tersebut disambut baik Bupati Cianjur Herman Suherman.
Herman mengatakan, keberadaan jalan tol yang menghubungkan Bogor dan Cianjur itu bisa menjadi jawaban atas persoalan macet di jalur Puncak, yang bisa sampai berjam-jam. Dengan adanya jalan tol itu, kata dia, diharapkan kunjungan wisatawan dapat meningkat, juga mendorong perekonomian.
“Jalan tol akan menjadi solusi mengatasi macet di Jalur Puncak yang terjadi hampir setiap hari, terutama saat libur panjang akhir pekan, sehingga perekonomian dapat meningkat seiring tingginya angka kunjungan wisatawan,” kata Herman di Cianjur, Selasa (18/7/2023).
Menurut Herman, kabar rencana pembangunan jalan tol itu menjadi angin segar bagi warga dan pemerintah daerah. Hanya saja, ia menilai, pembangunan jalan tol itu bisa jadi membutuhkan proses panjang.
“Namanya pembangunan jalan tol, tidak mudah. Mulai dari perencanaan, amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), studi, dan pembebasan lahan, sehingga proses jalan tol masih panjang. Namun, harapan kami dapat dengan cepat terealisasi,” ujar Herman.
Rencana pembangunan jalan tol Puncak-Cianjur diungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil lewat akun media sosial Instagram pribadinya, Ahad (16/7/2023).
“Jalan tol Puncak-Cianjur mulai diproses dan segera dibangun untuk mengurai kemacetan belasan tahun dan meningkatkan ekonomi di wilayah yang menjadi favorit pariwisata ini,” tulis Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, rencana pembangunan jalan tol itu merespons aspirasi masyarakat Kabupaten Bogor dan Cianjur. Pembangunannya disebut akan dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rencananya dibangun jalan tol sepanjang sekitar 51 kilometer dari wilayah Caringin, Megamendung, sampai Cianjur. Menurut Ridwan Kamil, jalan tol tersebut nantinya disambung dari Cianjur ke Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Kemudian bisa juga terkoneksi dengan tol yang akan menghubungkan Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, yang sedang dalam proses pembebasan lahan. “Jika ini selesai bersama Tol Bocimi, maka jalur Jawa Barat selatan akan kuat ekonomi dan jalur infrastruktur jalannya,” ujar Ridwan Kamil.