Rabu 19 Jul 2023 09:04 WIB

Bertemu Jokowi di Istana, Surya Paloh: Suasana tidak Tegang, Ini Kawan

Menurut Surya, musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin (17/7/2023) siang WIB, dipenuhi suasana kekeluargaan. Dia menjelaskan, pertemuan itu terjadi atas undangan Jokowi.

Dia mengungkapkan, tak ada suasana tegang dalam pertemuannya dengan Jokowi yang berlangsung sekira satu jam tersebut. Surya juga menegaskan tak memposisikan diri sebagai lawan dalam pertemuan itu.

Baca Juga

"Saya katakan dari awal tadi, kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan, ini kawan. Siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya, kita rindu pada pikiran-pikiran seperti itu," ujar Surya saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023).

Menurut dia, merupakan tugas elite bangsa untuk mengedukasi masyarakat dengan politik yang sejuk. Pasalnya, perbedaan merupakan hal yang lumrah dan tak perlu menjadi alasan untuk saling memusuhi.

"Musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan, terus terang aja kita musuh kita kemunafikan itu. Kan ini (suasana politik yang tidak tegang) yang mau capai ke depan, nah ini peran kita bersama," ujar Surya.

Dia memandang, pertemuannya dengan Jokowi sebagai hal yang baik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tujuannya agar ke depan tak ada lagi suasana ketegangan, kekakuan, dan kegalauan dari para elite bangsa.

Termasuk menghargai pilihan politik masing-masing yang merupakan bagian dari demokrasi. Semakin semua pihak memahami hal tersebut, akan semakin baik pula perkembangan demokrasi di negara ini.

"Saya harus jujurlah mengatakan itu dan saya pikir ini yang bagus sekali, karena ini yang kita butuhkan. Suasana kita menghadapi Pemilu 2024 yang waktunya tidak terlalu lama lagi di depan mata kita, bagaimana kalau bisa semua para katakanlah elite bangsa ini, ada suasananya dengan menyambut itu tidak dengan ketegangan," ujar Surya.

Tak masalah menkominfo...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement