REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sejumlah warga memainkan sepak bola api pada Selasa (18/7/2023) malam di kawasan RW 11 Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Permainan ini sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar dalam menyambut tahun baru Islam.
Ibarat futsal, dalam permainan itu setiap tim beranggotakan lima orang. Bedanya bola yang digunakan ini berapi. Mereka memainkan sepak bola api dalam dua babak, dengan durasi masing-masing lima menit.
Menurut Ketua DKM Masjid Safinatussalam, Abdurrahman El Fikri, permainan sepak bola api itu sudah turun-temurun dilakukan dalam menyambut tahun baru Islam. Namun, kata dia, selama tiga tahun ke belakang tradisi itu sempat berhenti karena kondisi pandemi Covid-19.
Permainan sepak bola api akhirnya bisa digelar kembali dalam menyambut 1 Muharram 1445 Hijriyah. Sepak bola api ini disebut menjadi salah satu cara untuk menjalin silaturahim masyarakat.
“Tujuannya tidak muluk-muluk, supaya kita merekatkan persaudaraan di perayaan tahun baru Islam,” ujar Abdurrahman, Rabu (19/7/2023).
Berbagai kalangan masyarakat terlibat dalam kegiatan sepak bola api itu. Karenanya, kata Abdurrahman, diharapkan dapat terjalin kebersamaan dan kekeluargaan. Abdurrahman berharap kebersamaan masyarakat terus terjaga.
Selain itu, menurut Abdurrahman, ini juga menjadi cara lain untuk mengajak masyarakat meramaikan masjid dan nantinya sholat berjamaah di masjid.
“Ini jalan dakwah. Kita tidak selalu di mimbar. Kita dengan cara ini merangkul agar jamaah dapat bergabung,” ujar Abdurrahman.