Rabu 19 Jul 2023 16:11 WIB

Kremlin Tunjuk Muslim Chechen Kelola Danone yang Telah Disita Rusia

Merujuk dekret Putin, Rusia mengambil alih Danone dan Carlsberg.

Pemandangan pabrik Danone di Chekhov, Moskow, Rusia, Senin (17/7/2023).
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Pemandangan pabrik Danone di Chekhov, Moskow, Rusia, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Kremlin menunjuk keponakan pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov menjadi kepala Danone Rusia. Dia adalah Yakub Zakriev yang kini berusia 32 tahun. Ia wakil perdana menteri Checnya dan menteri pertanian.

Zakriev memegang posisi direktur umum di Danone Rusia, Selasa (18/7/2023). Sebelumnya, Kremlin memerintahkan, atas nama negara mengambil kendali sementara perusahaan pembuat yoghurt asal Prancis tersebut yang beroperasi di Rusia. 

Baca Juga

Penunjukan Zakriev dkonfirmasi Akhmed Dudayev, menteri kebijakan nasional, hubungan luar negeri, dan informasi Chechnya.

’’Menunjuk dia sebagai direktur umum Danone Rusia sebagai direktur umum Danone Rusia menunjukkan perwakilan tim Presiden Chechen dan pahlawan Rusia Ramzan Akhmatovich Kadyrov merupakan manajer berbakat dan sukses,’’ katanya melalui Telegram. 

Sejak menginvasi Ukraina pada 2022, banyak perusahaan Barat meninggalkan Rusia. Sejumlah aset mereka kini di bawah kendali manajemen negara. Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin mendapatkan kepercayaan untuk mengelolanya. 

Merujuk dekret yang ditanda tangani Putin, Ahad (16/7/2023), Rusia mengambil alih Danone dan perusahaan bir, Carlsberg.’’Zakriev mempunyai banyak pengalaman menjalankan posisi strategis,’’ kata Dudayev. 

Kadyrov, salah satu sekutu dekat Putin, dalam tulisannya di media sosial kepada Zakriev, menyebutnya "dear nephew". Zakriev merupakan anak laki-laki Zulai, salah satu kakak perempuan Kadyrov dan belajar ekonomi di Moscow State University.

Penunjukan keponakan Kadyrov menandai berakhirnya pengalaman Danone di Rusia yang membuka toko dekat Red Square, setahun setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Setelah kekacauan politik pada 1990-an, Rusia dan bekas Uni Soviet merupakan pasar potensial. 

Danone bekerja sama dengan sejumlah mitra lokal selama tahun-tahun tumbuhnya pasar di sana. Paling tidak mereka menguasai seperlima dari pasar produk susu Rusia. Namun kemudian, invasi Rusia terhadap Ukraina mengubah segalanya. 

Pada Oktober lalu, Danone menyatakan melepas kendali atas bisnisnya di Rusia, yang bisa menyebabkan write-off hingga 1 miliar euro atau 1,12 miliar dolar AS. Invasi terhadap Ukraina menyebabkan Barat menjatuhkan sanksi pada Rusia, membuat usaha kian sulit. 

Sementara, sekutu Putin lainnya Yuri dan Mikhail Kovalchuk menunjukkan ketertarikan pada perusahaan bir Carlsberg Baltika, berbasis di Saint Petersburg yang juga sudah di bawah kendali Kremin. Demikian laporan Financial Times, Selasa. 

Harian Rusia, Vedomosti yang mengutip badan properti milik pemerintahan memberitakan, Taimuraz Bolloev, yang menjalankan Baltika dari 1991 hingga 2004, telah ditunjuk sebagai presiden perusahaan tersebut. 

Penunjukan ini juga menjadi indikator lainnya bahwa pemindahan aset sedang berjalan di Rusia sejak perang Ukraina memicu krisis terbesar hubungan dengan Barat, juga menguatnya Kadyrov, anak mantan presiden Chechen Akhmad Kadyrov yang dibunuh di Grozny, 2004. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement