REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kendari Tipe Madya Pabean (TMP) C, menyatakan ekspor produk UMKM di Provinsi Sulawesi Tenggara yang rata-rata komoditi hasil perikanan mayoritas ke negara ASEAN.
"Berdasarkan data ekspor Sultra per Mei 2023, dari 11 perusahaan yang mengekspor produk UMKM itu semua hasil perikanan dengan negara tujuan rata-rata didominasi negara di ASEAN yaitu Singapura," kata Kepala Bea Cukai Kendari Purwatmo Hadi Waluja melalui telepon di Kendari, Rabu (19/7/2023).
Dia merinci 11 perusahaan yang mengekspor hasil perikanan, yakni PT Graha Makmur Cipta Pratama dengan komoditi ekspor udang vaname, PT Sultra Tuna Samudera komoditi gurita, PT Jala Crabindo International komoditi daging kepiting, CV Anugerah Dua Putra komoditi ikan tenggiri.
Selanjutnya, CV Asia Bahari Fiahery komoditi ikan tenggiri; UD Dirza komoditi kepiting hidup; CV Abong Ome komoditi tuna segar; CV Tria Pwindo Multi Tehnik komoditi kepiting hidup; UD Maulana Jaya Mandiri komoditi tuna segar; CV Jaya Seafood komoditi tuna segar; dan KSU Adi Jaya Lestari komoditi siput laut.
"Untuk komoditi ikan segar yang diproduksi lima perusahaan yakni CV Anugerah Dua Putra komoditi, CV Asia Bahari Fiahery, CV Abong Ome, UD Maulana Jaya Mandiri, dan CV Jaya Seafood itu semua diekspor ke Singapura," katanya.
Selain itu, kepiting hidup yang diekspor oleh dua perusahaan yakni UD Dirza dan CV Tria Pwindo Multi Tehnik juga dikirim ke negara Singapura.
Sementara, lanjut Hadi menerangkan untuk empat perusahaan pengekspor lainnya, yakni PT Graha Makmur Cipta Pratama mengekspor udang vaname beku ke Jepang, KSU Adi Jaya Lestari mengekspor siput laut ke Korea, PT Sultra Tuna Samudera mengekspor ikan beku ke Amerika Serikat dan Jepang, serta PT Jala Crabindo International mengekspor daging kepiting ke Amerika Serikat.
"Jadi empat perusahaan pengekspor ini semua mengirim produk mereka ke luar negara ASEAN," terang Hadi.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Bea Cukai dan Dukungan Teknis KPPBC Kendari Fardi Saleh mengatakan total nilai devisa ekspor UMKM yang dicatat sejak Januari hingga Mei 2023 mencapai 348.584 dolar atau sekitar Rp 5,2 miliar.
"Jadi nilai devisa tersebut disumbang oleh perusahaan-perusahaan skala UMKM di sektor perikanan yang mengekspor ikan tenggiri, ikan kerapu, dan kepiting bakau," katanya.