Kamis 20 Jul 2023 00:01 WIB

Jadi Pemilik Paspor Terkuat, WN Singapura Bebas Masuk 192 Negara

Singapura mengalahkan Jepang yang menikmati akses ke 190 negara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Fotografer menempatkan boneka anime Jepang dengan latar belakang Marina Bay Sands di Singapura, Sabtu, 15 Juli 2023. Menurut Henley Passport Index, paspor Singapura menduduki peringkat teratas sebagai yang terkuat di dunia.
Foto: AP Photo/David Goldman
Fotografer menempatkan boneka anime Jepang dengan latar belakang Marina Bay Sands di Singapura, Sabtu, 15 Juli 2023. Menurut Henley Passport Index, paspor Singapura menduduki peringkat teratas sebagai yang terkuat di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menurut Henley Passport Index, paspor Singapura menduduki peringkat teratas sebagai yang terkuat di dunia, menggulingkan Jepang dari posisi teratas. Dengan demikian, warga Singapura menikmati masuk bebas visa ke 192 tujuan, atau lebih banyak daripada pelancong dari negara lain.

Singapura terakhir kali memegang posisi teratas pada 2021, sebelum kehilangan posisinya dan dikalahkan oleh Jepang pada tahun berikutnya. Sementara paspor Jerman, Italia, dan Spanyol berada di urutan kedua. Pemegang paspor dari ketiga negara tersebut menikmati akses ke 190 tujuan.

Baca Juga

Paspor Jepang menduduki peringkat ketiga dengan 189 destinasi, disandingkan dengan Prancis, Austria, Finlandia, Swedia, Luksemburg, dan Korea Selatan. Amerika Serikat, yang menempati peringkat pertama pada 2014, turun ke peringkat kedelapan yang merupakan posisi terendahnya. Greg Lindsay dari Urban Tech Fellow di Cornell Tech mengatakan, penurunan peringkat AS yang terus-menerus selama dekade terakhir dapat disebabkan oleh kurangnya timbal balik visa di negara tersebut.

"Alasan kemerosotan AS mudah untuk dijelaskan dan membingungkan: itu tidak berusaha," kata Lindsay, dilaporkan Aljazirah, Rabu (19/7/2023).

Lindsay mengatakan, dari 34 negara yang berada di peringkat antara 1 dan 10, AS memiliki peningkatan terkecil dalam skor Henley Passport Index antara  2013 dan 2023, dengan akses tambahan hanya ke 12 negara. Sementara Singapura telah mendapatkan peningkatan 25 negara tambahan selama periode yang sama, sehigga naik lima peringkat ke peringkat nomor satu.

Afghanistan menduduki peringkat sebagai negara dengan paspor paling lemah dengan akses bebas visa hanya ke 27 tujuan, diikuti oleh Yaman, Pakistan, Suriah, dan Irak. Henley & Partners, konsultan imigrasi yang berbasis di London, menyusun peringkat tahunan menggunakan data dari International Air Transport Association (IATA).  Indeks tersebut memeringkat negara berdasarkan jumlah tujuan yang dapat dikunjungi warganya tanpa visa. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement