REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbekal dua gelar juara IBL musim 2021 dan 2022, Satria Muda Pertamina (SM) Jakarta mengusung target threepeat atau juara tiga kali beruntun di IBL musim 2023. Dengan kekuatan yang sama, SM mampu menjalani babak reguler dengan baik.
Bahkan, hingga akhir seri tujuh tim asuhan Youbel Sondakh ini masih bertakhta di puncak klasemen hanya dengan sekali kalah, walaupun sempat satu seri tanpa pemain asing.
Penampilan meyakinkan di tujuh seri IBL ini membuat penggemar basket mengunggulkan tim yang bermarkas di Britama Arena Kelapa Gading Jakarta ini kembali mulus meraih gelar juara.
Namun saat seri delapan atau seri pamungkas, ketika Arki Dikania Wisnu dkk bermain di kandang sendiri, justru penampilannya menurun. Dua kekalahan masing-masing dari Prawira Bandung dan Pelita Jaya (PJ) Bakrie diderita SM Pertamina.
Hasil ini membuat SM Pertamina gagal menjadi juara reguler karena finis di posisi dua. Sehingga dalam skema bagan pertandingan SM bertemu dengan PJ di babak semifinal setelah di playoff berjumpa Bali United yang dikalahkan 2-0 langsung.
PJ yang memilih Britama Arena sebagai homebase di gim satu, tampil luar biasa. SM dibuat tak berdaya. Sempat tertinggal 30 poin, SM akhirnya kalah 67-80.
Harapan muncul di game dua, sempat memimpin delapan poin di ujung kuarter empat, tapi akhirnya momentum berbalik PJ mengambil alih permainan dan menuntaskan laga 87-84.
SM pun harus melupakan impiannya meraih threepeat. Mengomentari hasil ini, Arki Dikania Wisnu ketika berbincang dengan media Rabu (19/7/2023) di kawasan Kemang Jakarta mengatakan, timnya belum diberi threepeat tahun ini.
"Kami sudah coba dengan maksimal, walau sempat menurun. Kami mampu bangkit di akhir-akhir, tapi belum saatnya untuk meraih threepeat," ujar Arki.