REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Obat baru untuk terapi penyakit Alzheimer tampak menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam sebuah uji klinis terbaru. Obat bernama donanemab ini terbukti mampu memperlambat laju perkembangan penyakit alzheimer pada pasien.
Sebelumnya, obat donanemab sudah melalui sebuah uji klinis berskala global. Uji klinis berskala global ini menunjukkan bahwa donanemab mampu menghentikan laju perkembangan penyakit alzheimer pada hampir setengah partisipan yang terlibat.
Studi terbaru mengenai obat donanemab juga menunjukkan hasil serupa. Studi ini melibatkan 1.736 pasien alzheimer dengan tingkat perkembangan penyakit yang masih berada pada tahap awal.
Selama studi berlangsung, setengah partisipan mendapatkan obat donanemab melalui infus setiap bulan selama 72 pekan. Sedangkan setengah partisipan lainnya hanya mendapatkan plasebo atau obat kosong yang tak memiliki efek apa pun.
Melalui studi ini, tim peneliti menemukan bahwa penggunaan obat donanemab bisa memperlambat laju perkembangan penyakit alzheimer secara signifikan. Perlambatan laju penyakit alzheimer ini memungkinkan pasien untuk menjalani beragam tugas dan aktivitas sehari-hari.
Studi ini juga menemukan bahwa pasien Alzheimer yang menerima donanemab memiliki kadar protein patologis tau yang lebih rendah. Meski kecil, protein tau diketahui berkaitan erat dengan beragam penyakit otak, termasuk penyakit Alzheimer.
"Terapi seperti donanemab merupakan langkah awal untuk menuju masa depan, di mana penyakit Alzheimer dapat dianggap sebagai masalah jangka panjang seperti diabetes atau asma," jelas associate director of research and innovation Alzheimer's Society, Richard Oakley, seperti dilansir SEA Mashable pada Rabu (19/7).
Dengan kata lain, obat donanemab berpeluang membantu pasien untuk hidup lebih panjang meski mengidap penyakit alzheimer. Pasien alzheimer nantinya bisa menjalani hidup secara optimal dengan mengelola beragam gejala penyakit mereka menggunakan obat.
"Hasil lengkap (dari studi) terkini mendukung temuan yang didapatkan sebelumnya mengenai donanemab pada Mei lalu, bahwa obat ini mampu memperlambat perkembangan penyakit alzheimer hingga lebih dari 20 persen," ujar Oakley.
Studi ini juga mengindikasikan bahwa pengobatan penyakit alzheimer yang lebih dini bisa memberikan lebih banyak manfaat. Penggunaan obat donanemab juga tampak lebih baik bila diberikan pada pasien alzheimer yang masih berada di tahap awal.
Dengan beragam studi dan uji klinis yang mendukung, para ahli optimistis bahwa obat donanemab akan mendapatkan izin penggunaan dari Food and Drug Administration (FDA). Bila disetujui, donanemab akan menjadi obat untuk memperlambat alzheimer ketiga yang boleh digunakan secara luas.