REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Perumda Trans Pakuan Kota Bogor menargetkan penambahan unit transportasi massal Biskita Trans Pakuan tahun ini. Penambahan unit bus akan beriringan dengan penambahan dua koridor baru yang sedang diajukan ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Perumda Trans Pakuan, Rachma Nissa Fadliya, mengatakan saat ini ada 49 unit bus Biskita Trans Pakuan yang beroperasi di empat koridor eksisting. Ditargetkan, ada total 75 unit bus yang nantinya akan beroperasi di enam koridor.
“Nanti rencana penambahan bus itu dalam bentuk penambahan koridor. Kalau untuk enam koridor 75 unit bus, targetnya, ya. Mudah-mudahan bisa realisasi,” kata Nissa kepada Republika, Rabu (19/7/2023).
Diketahui, saat ini Biskita Trans Pakuan beroperasi di Koridor 1, 2, 5, dan 6. Sedangkan, dua koridor baru yang tengah diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yaitu Koridor 3 dan 4.
Lebih lanjut, Nissa mengatakan, rencana penambahan bus ini masih sama melalui program Buy the Service (BTS) milik BPTJ. Namun, pengadaan bus nantinya akan tetap dari operator Biskita Trans Pakuan.
“Makanya kita sifatnya permohonan kepada BPTJ untuk bisa segera realisasi Koridor 3 dan 4. Memang produknya itu BTS, tapi pengadaan busnya tetap dari operator. Target tahun ini, mohon doanya semoga lancar,” jelasnya.
Sebelumnya, diberitakan Pemkot Bogor telah mengajukan permohonan dua koridor transportasi massal Biskita Trans Pakuan. BPTJ Kemenhub tengah melakukan evaluasi untuk bisa mendorong realisasi dua koridor baru tersebut.
Menurut Plt Kepala BPTJ Robby Kurniawan, permohonan dan kebutuhan koridor baru di Kota Bogor cukup baik. Mengingat ridership atau penumpang transportasi program Buy the Servive (BTS) ini terbaik di Jabodebek.
“Oleh karena itu, kami memang sedang melalukan evaluasi dan mencari satu skema untuk bisa mendorong Koridor 3 dan 4. Yang nanti insyaalah akan coba realisasikan,” kata Robby ketika ditemui Republika di Kota Bogor, Senin (17/7/2023).