Kamis 20 Jul 2023 06:00 WIB

Pengamat: Hotel Bintang Tiga Harus Ikuti Selera Media Sosial

Konsumen memilih hotel berbiaya hemat tapi menarik untuk diunggah di media sosial.

Hotel berkonsep tiga dimensi di Bali.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Hotel berkonsep tiga dimensi di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, hotel-hotel berbintang tiga atau kelas menengah di Medan, dan Sumut pada umumnya, harus mengikuti selera media sosial agar dapat bertahan seiring waktu.

"Saat ini, banyak konsumen yang memilih hotel berbiaya terjangkau tetapi berfasilitas yang menarik untuk diunggah di media sosial," ujar Gunawan.

Baca Juga

Menurut dia, hotel-hotel tersebut idealnya dapat membuat interior bangunan yang berpotensi mencuri perhatian para pengguna media sosial. Semakin menarik bentuknya, Gunawan yakin semakin banyak konsumen yang penasaran untuk berkunjung.

Mereka pun berpotensi menyebarkan keunikan hotelnya di media sosial yang membuat orang lain penasaran. "Itu menjadi alat pemasaran gratis yang menunjang kinerja hotel. Sudah saatnya manajemen hotel memanfaatkan media sosial itu," kata Gunawan.

Jika dapat beradaptasi dengan keadaan sekarang, Gunawan yakin bisnis perhotelan khususnya di Sumut akan terus menggeliat pascaberakhirnya pandemi Covid-19. Namun, andai tidak bisa menyesuaikan diri, dia menilai hotel-hotel itu akan turun level atau mungkin terpaksa menghentikan operasi.

"Ini berbeda dengan hotel bintang lima yang pada dasarnya sudah matang dalam menyediakan layanan yang kekinian dan sesuai permintaan zaman," tutur Gunawan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada Mei 2023 menurun 6,39 poin menjadi rata-rata 47,68 persen dibandingkan April 2023.

Dari jumlah itu, TPK hotel berbintang lima pada Mei 2023 berstatus yang tertinggi dengan 63,2 persen, disusul bintang empat (60,00 persen), bintang tiga (42,54 persen), bintang dua (37,66 persen) dan bintang satu (36,67 persen).

Akan tetapi, untuk durasi menginap pada Mei 2023, wisatawan asing lebih lama menetap di hotel bintang empat (rata-rata 1,64 hari) dan paling sebentar ada di hotel bintang dua (1,07 hari). Sementara pada bulan yang sama, turis lokal dari Indonesia yang berkunjung ke Sumut cenderung lebih lama menginap di hotel bintang satu (rata-rata 1,65 hari) dan durasi paling singkat saat menginap di hotel bintang tiga (rata-rata 1,25 hari).

Secara keseluruhan, gabungan wisatawan asing dan Indonesia, hotel bintang tiga menjadi pilihan paling sebentar untuk menginap di jajaran hotel berbintang pada Mei 2023 dengan durasi rata-rata 1,26 hari.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement