REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Layanan hosting video berdurasi pendek, TikTok meluncurkan platform streaming musik berbasis langganan barunya bernama TikTok Music ke pasar. Media sosial asal Cina itu memutuskan memperluas jangkauan TikTok Music sekitar dua pekan setelah layanan tersebut pertama kali diluncurkan di Indonesia dan Brasil.
Menurut siaran pers yang dibagikan TikTok, media sosial milik ByteDance itu mengundang pengguna terpilih dari Australia, Meksiko, dan Singapura untuk bergabung dalam uji beta tertutup. TikTok memberikan peserta uji coba gratis selama tiga bulan untuk layanan TikTok Music.
“TikTok Music adalah layanan musik jenis baru yang menggabungkan kekuatan penemuan musik di TikTok dengan layanan streaming musik yang menawarkan jutaan lagu dari ribuan artis,” kata perusahaan itu melalui siaran persnya dilansir The Verge, Kamis (20/7/2023).
Pengguna yang berpartisipasi dapat bergabung dengan versi beta dengan mengunduh aplikasi TikTok Music, baik dengan mengunjungi music.tiktok.com atau langsung dari Apple App store atau Google Play store. Menurut informasi yang tercantum di situs web regional, langganan TikTok Music dikenai biaya 8,18 dolar AS (sekitar Rp 122 ribu) per bulan di Australia; 6,87 dolar AS (sekitar Rp 103 ribu) di Meksiko; dan 7,47 dolar AS (sekitar Rp 112 ribu) di Singapura. TikTok Music juga tersedia sebagai langganan berdiskon untuk mahasiswa dan paket keluarga hingga enam akun.
Sementara TikTok Music memiliki aplikasi khusus, layanan streaming baru itu juga dapat ditautkan ke akun TikTok standar, sehingga memungkinkan pengguna untuk mendengarkan, berbagi, dan mengunduh musik yang mereka temukan melalui platform media sosial. Pengguna juga akan dapat berbagi trek dan artis TikTok Music favorit mereka dengan komunitasnya di layanan utama TikTok.
Layanan ini mencakup fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengimpor perpustakaan musik mereka, mengunduh lagu untuk didengarkan secara luring, membuat daftar putar kolaboratif, melihat lirik secara real time, dan menemukan lagu dengan mencari liriknya. Layanan ini juga menyertakan fitur mirip Shazam untuk mengidentifikasi lagu yang didengar di sekitar dan memungkinkan pelanggan TikTok Music untuk meninggalkan komentar dan berinteraksi dengan pengguna lain.
Saat ini tidak ada kabar kapan TikTok Music akan diluncurkan di AS, meskipun perusahaan mengatakan dalam siaran persnya bahwa akan ada lebih banyak berita untuk dibagikan tentang peluncuran TikTok Music dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan induk TikTok, ByteDance mengajukan aplikasi merek dagang untuk TikTok Music di Australia pada November 2021, kemudian diikuti oleh pengajuan lain ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS pada Mei tahun lalu, yang menambahkan beberapa jaminan bahwa ByteDance memiliki rencana untuk meluncurkan TikTok Music di AS meskipun ada kekhawatiran pemerintah.
TikTok sudah menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di industri musik. Platform ini telah mendorong kesuksesan banyak lagu hit sejak diluncurkan pada 2016, yang membantu pengguna menemukan artis dan lagu baru melalui tren viral. Banyak dari lagu-lagu ini dikumpulkan ke dalam daftar putar TikTok khusus di layanan streaming saingan. Karena itu, masuk akal jika TikTok ingin bersaing langsung dengan Spotify, Apple Music, dan Amazon Music. Perusahaan juga memiliki kemitraan dengan Sony Music, Universal Music Group, dan Warner Music Group untuk melengkapi perpustakaan audionya.