REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona positif pada perdagangan Kamis (20/7/2023). Pagi ini, IHSG menguat ke level 6.849,42 setelah ditutup terkoreksi hingga 0,54 persen pada perdagangan sebelumnya.
"Di Asia, mayoritas indeks dibuka melemah menjelang rilis sejumlah data ekonomi dari China, Australia, dan Jepang," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (20/7/2023).
Di AS, indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup naik tipis. DJIA mencatatkan kenaikan selama delapan hari beruntun yang merupakan rangkaian terpanjang sejak September 2019.
Menurut Phillip Sekuritas, investor mencerna laporan keuangan dari Goldman Sach dan menantikan rilis laporan keuangan dari Netflix dan Tesla. Laba emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 diperkirakan turun 8,2 persen (yoy) di kuartal II 2023.
Musim laporan keuangan kuartal II 2023 sejauh ini berawal cukup solid. Sejumlah emiten besar melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari estimasi sehingga mendorong DJIA naik selama delapan hari beruntun.
Kinerja korporasi yang solid ini telah mengangkat harapan bahwa ekonomi AS akan terhindar dari resesi. Hal ini ditambah lagi dengan optimisme dari rilis data inflasi (CPI) AS minggu lalu yang turun tajam.
"Seiring dengan melambatnya laju inflasi, bank sentral AS tidak mempunyai alasan kuat untuk memperketat kebijakan moneter sehingga ekonomi AS akan segera mencapai kestabilan," kata Phillip Sekuritas.