Kamis 20 Jul 2023 11:43 WIB

PPATK Endus Ratusan Miliar Masih Ditarik dari Rekening Al Zaytun

PPATK membiarkan uang itu ditarik demi keperluan operasional Al Zaytun.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana ketika diwawancarai wartawan.
Foto: Republika/Febryanto Adi Saputro
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana ketika diwawancarai wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan uang dalam jumlah besar masih ditarik dari rekening Pondok Pesantren Al Zaytun. Uang tersebut masih dibiarkan ditarik menurut PPATK sebenarnya demi keperluan operasional Al Zaytun. 

Walau demikian, Ivan enggan menyebut secara rinci jumlah transaksi yang dipantau oleh PPATK. Ivan hanya mengisyaratkan angkanya ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

Baca Juga

"Ratusan M (jumlah penarikan dari rekening Al Zaytun). Kita tidak tahu apakah dipakai untuk operasional atau untuk hal lain," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi pada Kamis (20/7/2023). 

Pernyataan Ivan merupakan bantahan atas isu pemblokiran semua rekening milik Panji Gumilang (PG) dan Pondok Pesantren Al Zaytun. PPATK mengklaim masih ada rekening yang dapat digunakan oleh Panji maupun Al Zaytun guna keperluan operasional.

"Statement PG bahwa semua rekening diblokir dan AZ tidak bisa mengelola kegiatannya adalah tidak benar," ujar Ivan. 

Uang yang ditarik diduga melebihi kebutuhan operasional ...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement