Jumat 21 Jul 2023 00:17 WIB

Duh Rekeningnya Diblokir, Panji Gumilang Memelas: Jangan Lama-Lama Mas...!

Panji membutuhkan dana tersebut untuk membayar honor para ustadz dan ustazah.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Panji Gumilang
Foto: www.primaironline.com
Panji Gumilang

REPUBLIKA.CO.ID, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK memblokir 256 rekening Panji Gumilang, yang diduga memiliki transaksi mencurigakan triliunan rupiah hingga dugaan korupsi. Namun, Panji Gumilang membantah dan meminta agar PPATK tidak lama-lama memblokir rekening yang dia sebut milik Al-Zaytun, bukan dirinya.

"Saudara-saudara, orang mandiri dan berdikari itu banyak rongrongannya, saudara tahu? Pasti tahulah. Rekening kita diblokir," kata Panji dalam akun YouTube Al-Zaytun Official, Ahad (16/7/2023).

Kepada para santrinya, Panji Gumilang menyampaikan agar tidak perlu khawatir. Karena, Panji percaya bahwa pemerintah akan segera membuka rekening Al-Zaytun kembali.

"Jangan takut, pasti dikembalikan, mengapa?  Karena ini Negara Pancasila. Mungkin kalau negara rampas-merampas (lalu) rampasannya dibagi-bagi, itu bisa jadi. Tapi ini Negara Pancasila, Indonesia raya mas! Untuk mendidik kok diblokir," ungkap Panji.

Panji sedikit menyinggung peran lembaga yang seharusnya melindungi lembaga pendidikan, bukan justru semana-mena memblokir. Jika pun ingin menanyakan asal muasal dana tersebut, kata dia, bisa ditanyakan baik-baik dengan pikiran yang sehat.

"Pikiran yang sehat itu musti pelan-pelan, diomongkan oleh lembaga yang mestinya melindungi," kata Panji.

"Saudara jangan takut, saya bertanggung jawab, jangan pernah takut. Kalian bisa makan, syekh punya cara," ucap Panji kepada para santrinya agar tidak perlu khawatir tentang rekening yang diblokir tersebut.

Panji berpesan, agar negara tidak berlama-lama memblokir rekeningnya. Panji beralasan, bahwa dia pun membutuhkan dana tersebut untuk membayar honor para ustadz dan ustazah yang mengajar di pesantrennya.

"Blokir ya blokir... yo mbok ora sue-sue, buka toh mas, di sini menunggu. Katanya harus mendapat upah, lah guru kan harus diberikan honor, honor itu penghormatan. Saya  tidak mau nanti ustadz ustadzah di sini membuat petisi, tidak perlu, syekh saja," kata Panji.

Terkait dugaan korupsi serta kepemilikan 230 hektare tanah dan rumah di pinggir selatan Jakarta, Panji menegaskan, bahwa semua itu tidak benar. Rumah dan tanah itu, menurutnya, milik Al-Zaytun bukan pribadi.

"Lah ini dana pendidikan bukan dapat korupsi, apa yang dikorupsi, wong APBN juga tidak masuk kecuali (dana) BOS. Terlalu kecil kalau mau korupsi dana BOS, 2,5 persen saja dari anggaran," kata Panji.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement