REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Christopher Nolan dikenal dikenal sebagai sutradara yang sangat jarang menggunakan efek spesial buatan komputer dalam film-filmnya. Tak hanya dalam pekerjaan, Nolan juga kerap menjauhi teknologi dalam kesehariannya.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan Hollywood Reporter, sutradara Oppenheimer tersebut mengungkapkan bahwa dia tak menggunakan email, ponsel pintar, dan internet. Saat menulis naskah, Nolan hanya melakukannya di sebuah komputer yang tak terhubung dengan internet.
Nolan sebenarnya tidak merasa benci atau antipati terhadap teknologi. Sebaliknya, Nolan melihat teknologi sebagai hal yang luar biasa. Pria asal Inggris tersebut juga meyakini bahwa teknologi mampu menghasilkan sesuatu yang menakjubkan. "Keputusan pribadi saya adalah terkait keterlibatan saya (dalam menggunakan teknologi)," papar Nolan, seperti dilansir GadgetsNow pada Kamis (20/7).
Menurut Nolan, teknologi seperti internet dan ponsel pintar bisa sangat mendistraksi. Saat dia sedang menulis sebuah naskah misalnya, penggunaan ponsel pintar hanya akan membuatnya membuang-buang waktu.
Nolan juga lebih suka mengirimkan naskah filmnya secara langsung kepada para aktor dan aktris, alih-alih mengirimkannya secara digital melalui email. Kebiasaan inilah yang membuat Nolan kerap dijuluki sebagai sutradara yang gemar bekerja dalam kerahasiaan. "Ini bukan kerahasiaan, ini privasi," lanjut Nolan.
Nolan lebih suka mengirimkan naskah secara langsung karena dia bisa duduk bersama dengan aktor atau aktris yang membaca tulisannya. Dengan begitu, Nolan bisa mendapatkan komentar dan masukan dari mereka secara langsung. "Bisa melihat bagaimana mereka terhubung dengan naskah itu melalui cara yang sangat manusiawi, secara bertatap muka," ujar Nolan.
Film terbaru Nolan, Oppenheimer, saat ini sedang tayang secara serentak di berbagai negara. Film ini mengisahkan proses pengembangan senjata nuklir yang kemudian memberikan dampak politik serta emosional yang besar bagi orang-orang yang membuatnya. Film tersebut juga mengisyaratkan peringatan soal kemampuan manusia dalam memanfaatkan sains dan teknologi.