Kamis 20 Jul 2023 14:53 WIB

Wujud Kasih Sayang Rasulullah di Hari Fathu Makkah

Sebagian sahabat sempat terpikir jika hari itu adalah hari balas dendam.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Masjid Quba, Madinah, Selasa (12/6/2023). Masjid ini merupakan masjid yang pertama dibangun Rasulullah di Madinah. Masjid ini selalu dipenuhi peziarah baik pada musim haji ataupun umroh.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Suasana Masjid Quba, Madinah, Selasa (12/6/2023). Masjid ini merupakan masjid yang pertama dibangun Rasulullah di Madinah. Masjid ini selalu dipenuhi peziarah baik pada musim haji ataupun umroh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari di mana Allah memberikan jalan bagi Rasulullah untuk menaklukkan kota Makkah atau yang lebih dikenal dengan Fathu Makkah di kepala sebagian sahabat sempat terpikir jika hari itu adalah hari balas dendam.

Imam Masjid New York Shamsi Ali menjelaskan salah seorang sahabat ketika melihat kekuatan tentara Rasulullah ketika itu berkata: اليوم يوم الملحمة "hari ini adalah hari pembantaian."

Baca Juga

Mereka menyangka Rasulullah yang pernah dihinakan, bahkan pernah hampir dieksekusi akan balas dendam dan membantai mereka yang pernah menzholimi dan mengusirnya dari tanah kelahirannya.

Tapi Rasulullah yang memang rahmatan lil-alamin di saat mendengarkan perkataan itu menjawab dengan tegas kepadanya: لا, بل اليوم يوم المرحمة “Tidak. Tapi hari ini adalah hari kasih sayang”.

Di saat Rasulullah berhadapan dengan pembesar Makkah, beliau bertanya kepadanya: “Tahukah Anda apa yang akan saya lakukan kepada kalian?”

Mereka menjawab: "Engkau adalah saudara yang baik. Anak saudara yang baik. Selalu baik dan tidak pernah melakukan hal buruk kepada kami." Mereka memberikan pujian seolah membujuk Rasulullah agar tidak melakukan balas dendam kepada mereka.

Rasulullah pun merespons mereka, bukan karena bujukan mereka. Tapi karena memang itulah karakter dan kepribadian Rasulullah sebagai aktualisasi ajaran Islam yang rahmah dan penuh kasih.

Kata Rasulullah: “Silakan kalian pergi. Karena sesungguhnya kalian bebas” (اذهبوا فانتم طلقاء).

Sungguh Rasulullah, manusia agung, manusia termulia, manusia tauladan bagi seluruh alam. Tiada dendam kusumat di hatinya. Yang ada hanya kasih sayang untuk semua manusia dan makhluk Allah di muka bumi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement