REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pendiri dan pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, muncul untuk pertama kalinya setelah pemberontakan. Dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (19/7/2023), Prigozhin tampak sedang memberikan arahan kepada pasukannya.
Dalam video itu, Prigozhin berbicara di sebuah kamp lapangan di Belarusia. Video itu menunjukkan siluet Prigozhin dengan latar langit senja.
"Selamat datang, kawan. Saya senang menyapa kalian semua. Selamat datang di tanah Belarusia. Kami bertarung dengan bermartabat. Kami telah melakukan banyak hal untuk Rusia," ujar Prigozhin dengan suara seraknya yang khas.
Pemberontakan yang dilakukan oleh Prigozhin merupakan ancaman paling serius bagi 23 tahun pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Prigozhin mengatakan, pemberontakan itu bertujuan untuk menggulingkan para pemimpin militer Rusia yang dinilai tidak kompeten. Dalam video terbaru, Prigozhin kembali mengkritik pelaksanaan pertempuran Rusia di Ukraina.
“Apa yang terjadi di garis depan hari ini adalah hal yang memalukan yang seharusnya tidak kita ambil bagian,” kata Prigozhin.
Prigozhin menambahkan, pasukan Wagner dapat kembali ke Ukraina di masa depan. “Kami dapat kembali ke operasi militer khusus ketika kami merasa yakin bahwa kami tidak akan dipaksa untuk mempermalukan diri kami sendiri,” kata Prigozhin.
Prigozhin mengatakan, pasukan Wagner akan menghabiskan waktu di Belarusia untuk berlatih agar dapat menjadi tentara terkuat di dunia. Nantinya tentara Wagner akan memulai perjalanan baru ke Afrika.
“Kita harus menunggu saat ketika kita bisa menunjukkan diri kita secara penuh. Itulah mengapa keputusan telah dibuat bahwa kami akan menghabiskan waktu di sini di Belarusia. Selama waktu itu, kami akan menjadikan tentara Belarusia sebagai tentara terkuat kedua di dunia. Kami akan berlatih, menaikkan level kami, dan memulai perjalanan baru ke Afrika," ujar Prigozhin.
Selain keterlibatan mereka di Ukraina, tentara bayaran Wagner telah dikirim ke Suriah dan beberapa negara Afrika sejak tentara swasta itu dibentuk pada 2014. Di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Prigozhin setuju untuk mengakhiri pemberontakannya dengan imbalan amnesti serta izin untuk pindah ke Belarusia.
Sebelum pindah ke Belarusia, Wagner menyerahkan senjatanya kepada militer Rusia, sebagai bagian dari upaya otoritas Rusia untuk meredakan ancaman tentara bayaran.
Hingga video itu diunggah pada Rabu, Prigozhin hanya merilis beberapa pesan audio. Beberapa pihak menilai hal ini sebagai kesepakatan yang mewajibkan dia menjauhi politik.
Mulai pekan lalu, beberapa konvoi pasukan Wagner yang mengibarkan bendera Rusia dan lambang Wagner terlihat bergerak ke Belarusia. Mereka menuju ke kamp lapangan yang ditawarkan otoritas Belarusia.
Foto satelit dari Planet Labs PBC dan dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan, konvoi kendaraan terlihat di pangkalan dekat Tsel di wilayah Asipovichy Belarusia, sekitar 90 kilometer (sekitar 55 mil) tenggara Minsk. Foto yang diambil pada Senin (17/7/20230 menunjukkan antrean panjang kendaraan yang keluar dari jalan raya.
Belaruski Hajun, sebuah kelompok aktivis yang memantau pergerakan pasukan di Belarus, mengatakan, beberapa konvoi pejuang Wagner telah memasuki negara itu sejak pekan lalu, termasuk setidaknya 170 kendaraan pada Selasa (18/7/2023). Diperkirakan sekitar 2.500 tentara bayaran Wagner sekarang berada di Belarusia.
Pada Senin, saluran aplikasi perpesanan yang terhubung dengan Wagner memutar video yang menunjukkan bendera Rusia dan Wagner diturunkan di pangkalan utama tentara bayaran di Molkino di wilayah Krasnodar di Rusia selatan. Saluran tersebut mengatakan, pangkalan itu akan ditutup pada 30 Juli. Salah satu tentara bayaran dalam video tersebut menyatakan bahwa Wagner pindah ke lokasi baru yang tidak ditentukan. Wagner juga menggunakan kamp di wilayah Luhansk Ukraina yang diduduki Rusia.
Prigozhin mengatakan, orang Belarusia tidak hanya menganggap mereka seperti pahlawan, tetapi seperti saudara. "Mari perlakukan mereka dengan cara persaudaraan," ujar Prigozhin.
Lukashenko mengatakan bahwa militer negaranya dapat mengambil manfaat dari pengalaman tempur tentara Wagner. Dia menolak klaim bahwa kehadiran pasukan Wagner dapat mengguncang negara bekas Soviet tersebut. Pekan lalu, televisi milik negara Belarusia menyiarkan video instruktur Wagner yang melatih pasukan pertahanan teritorial Belarusia.
Pasukan Wagner melakukan pemberontakan pada 23 Juni dan berlangsung kurang dari 24 jam. Tentara bayaran yang dipimpin Prigozhin itu menduduki Kota Rostov-on-Don di Rusia selatan, dan merebut markas militer tanpa melepaskan tembakan. Mereka kemudian bergerak sedekat 200 kilometer dari Moskow.
Pemberontakan menghadapi sedikit perlawanan dan tentara bayaran menjatuhkan setidaknya enam helikopter militer dan pesawat pos komando, menewaskan sedikitnya 10 penerbang. Prigozhin menyebut pemberontakan itu sebagai "pawai keadilan" untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Jenderal Valery Gerasimov, yang menuntut agar pasukan Wagner menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan. Prigozhin memerintahkan pasukannya kembali ke kamp setelah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan.
Putin menyatakan, pasukan Wagner memiliki pilihan antara menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan, pindah ke Belarus atau pensiun dari dinas. Putin mengatakan, dia bertemu dengan Prigozhin dan 34 perwira Wagner pada 29 Juni. Putin menawarkan mereka opsi untuk terus bertugas sebagai satu unit di bawah komandan yang sama.