REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, mulai melatih pasukan khusus Belarusia di dekat perbatasan Polandia. Dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (19/7/2023) Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyambut kedatangan para pejuangnya ke Belarusia.
Prigozhin mengatakan, untuk saat ini pasukan Wagner tidak akan mengambil bagian lebih lanjut dalam perang Ukraina. Tetapi pasukan Wagner akan mengumpulkan kekuatan untuk perjalanan baru ke Afrika, sembari melatih tentara Belarusia.
"Angkatan bersenjata Belarus melanjutkan pelatihan bersama dengan para pejuang Wagner PMC (Perusahaan Militer Swasta). Selama seminggu, unit pasukan operasi khusus bersama dengan perwakilan Kompeni akan melakukan tugas pelatihan tempur di jangkauan militer Brest," ujar kata pernyataan Kementerian Pertahanan Belarusia.
Belarusia mengunggah foto instruktur Wagner melatih tentara Belarusia dengan kendaraan lapis baja dan kontrol drone. Polandia, yang merupakan mantan anggota Pakta Warsawa yang telah menjadi anggota penuh aliansi militer pimpinan AS sejak 1999, mengatakan, mereka siap menghadapi berbagai skenario dan memantau situasi di perbatasan dengan Belarusia.
"Perbatasan Polandia aman, kami memantau situasi di perbatasan timur kami secara berkelanjutan dan kami siap menghadapi berbagai skenario seiring berkembangnya situasi," kata Kementerian Pertahanan Polandia.
Wagner telah kehilangan 22.000 personelnya dalam perang Ukraina, sementara 40.000 orang terluka. Komandan senior yang dikenal dengan nama samaran "Marx" mengatakan, ada total 78 ribu personel Wagner telah berpartisipasi dalam perang di Ukraina. Dari total tersebut' 49 ribu di antaranya adalah tahanan.
Wagner membantu Rusia mencaplok Krimea pada 2014, memerangi militan ISIS di Suriah, beroperasi di Republik Afrika Tengah dan Mali. Wagner juga merebut Kota Bakhmut di Ukraina.
"Hingga 10 ribu pejuang telah atau akan pergi ke Belarusia. Sekitar 15 ribu sudah pergi berlibur," ujar Marx.
Unggahan tersebut bertentangan dengan pernyataan seorang anggota parlemen Rusia yang mengatakan bahwa sebanyak 33 ribu pejuang Wagner telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan. "Jika semua yang meninggal dan mereka yang pergi berlibur mendaftar maka saya kira itu mungkin," kata Marx.