Kamis 20 Jul 2023 17:59 WIB

Gerindra Temui Demokrat, Tegaskan tak Goda Gabung KKIR

Partai Gerindra sudah mantap mencalonkan kembali Prabowo sebagai bakal capres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra berkunjung ke Kantor DPP Partai Demokrat dalam rangka silaturahim kebangsaan, Kamis (20/7/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra berkunjung ke Kantor DPP Partai Demokrat dalam rangka silaturahim kebangsaan, Kamis (20/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa silaturahim antara elite partai politik adalah hal yang penting jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Termasuk, kunjungannya hari ini untuk bertemu pengurus DPP Partai Demokrat.

Berbagai ide dan pemikiran dibahas oleh dua partai yang pernah berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Namun pertemuan hari ini, ditegaskan tidak dalam rangka menggoda Partai Demokrat bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca Juga

"Kami berkomunikasi dengan Partai Demokrat tidak bermaksud menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan oleh Partai Demokrat. Ini bagian dari upaya kami untuk saling terus membuka silaturahmi dan bergandengan tangan," ujar Muzani di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Ia mengatakan, Pilpres 2024 tak menjadikan keduanya berselisih meskipun pilihan politiknya berbeda. Dalam hal ini, Partai Demokrat bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengusung Anies Rasyid Baswedan.

Sedangkan, Partai Gerindra sudah mantap mencalonkan kembali Prabowo sebagai bakal capres untuk kontestasi nasional mendatang. Namun, keduanya bersepakat, Indonesia sebagai negara yang besar harus dikelola bersama-sama.

"Perlunya bagaimana persatuan adalah segala-galanya, kekeluargaan harus dibangun bersama-sama, dan kegotongroyongan harus menjadi orientasi kita semuanya. Itulah yang kemudian kita bangun dan kita menjadi kesepakatan dalam pertemuan sore hari ini," ujar Muzani.

Partai Gerindra dan Partai Demokrat menghargai pilihan politik untuk Pilpres 2024. Namun dengan bercanda, ia melontarkan sebuah pantun yang mengajak Partai Demokrat untuk kembali mendukung Prabowo.

"Pergi ke pasar beli alpukat, membelinya di pasar terapung. Pak Prabowo akan tambah kuat jika Partai Demokrat makin tambah gabung," ujar Muzani disambut tawa pengurus DPP Partai Gerindra dan Partai Demokrat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement