Kamis 20 Jul 2023 18:55 WIB

Pakar Ingatkan Masyarakat untuk Selalu Antisipasi Perundungan dan Pelecehan di Internet

Pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari populasi.

Dunia internet (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Dunia internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan pemanfaatan teknologi makin masif, hal ini ditandai dengan pengguna internet di Indonesia yang kian bertumbuh. Menurut survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. 

Hal ini juga dilatarbelakangi data BPS pada 2018 yang menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub-indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. Literasi digital untuk pemerataan kemampuan digital, pemahaman etika digital, keamanan digital hingga budaya digital.

Baca Juga

Latar belakang ini juga menjadi antisipasi bahwa internet tidak berisi hal positif saja, tapi terdapat dampak negatif misalnya penipuan digital, peretasan akun, kecanduan gawai, hingga pelecehan seksual di ranah online. 

"Pelecehan seksual secara online merujuk pada tindakan yang melibatkan eksploitasi, intimidasi atau perlakuan yang tidak pantas secara seksual tanpa mendapat izin dari yang bersangkutan, dilakukan melalui media digital," kata Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eri Dianto saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, seperti dilansir pada Kamis (20/7/2023).

Mengenai pelecehan seksual di ranah online terdapat banyak jenisnya, mulai dari cyberbullying, cyberstalking, love scam yang kini marak terjadi, webcam sextotion, revenge porn, grooming online, hingga pornografi anak-anak. Penyebab pelecehan seksual online, dikatakan Fajar bermula dari kecanduan pornografi. 

Dosen Teknik Geomatika Unitomo Yunus Susilo mengatakan, pengguna media digital harus memperhatikan tindakan etis saat berada di ruang digital. Menurut dia, kemajuan teknologi harus digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan mengangkat derajat manusia. 

"Pengguna harus bisa menganalisis konten negatif, memverifikasi konten negatif, sehingga tidak akan mendistribusikan konten negatif, dan hanya memproduksi konten-konten positif," ujar dia. 

Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar Erfan Hasmin mengatakan, ada berbagai kiat untuk menghindari kekerasan seksual online. "Jangan sembarangan menerima ajakan pertemanan, jangan pula sembarangan mengupload foto. Gunakan fitur privasi akun, jangan ceritakan kehidupan pribadi di media sosial," katanya singkat. 

Webinar 'Makin Cakap Digital' merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, demikian seperti dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement