REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) bekerja sama dengan ASEAN Center for Energy (ACE), Council of Palm Oil Producing Countries (CPOC), School of Business and Management – Institut Teknologi Bandung (SBM – ITB) berkomitmen untuk mendorong tercapainya agenda-agenda krusial berbagai sektor, termasuk energi. Fokus utamanya, mempromosikan transisi energi yang berkelanjutan, memerkuat kemandirian energi, dan meningkatkan ketahanan energi di kawasan.
IPOSS dan SBM ITB memandang bahwa Biofuel menonjol sebagai alternatif yang penting bagi Indonesia dan ASEAN dalam mencapai tujuan energi terbarukan.
Vice Chairman IPOSS Sofyan Djalil mengatakan pengalaman luas di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara ASEAN lainnya telah membuktikan kemampuan biofuel sebagai solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil, yang pada gilirannya memerkuat ketahanan energi dan mendukung pembangunan ekonomi.
"Karakteristiknya yang lebih bersih dan lebih hijau yang menawarkan solusi berkelanjutan transisi energi di ASEAN. Biofuel menawarkan pengganti bahan bakar fosil konvensional yang lebih bersih dan lebih hijau, yang mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang signifikan," ungkap dia melalui keterangan tertulis yang diterima Redaksi, Kamis (20/7/2023).