Jumat 21 Jul 2023 05:40 WIB

Revitalisasi Posyandu Yogyakarta Didukung Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi

Pada 2022 jumlah posyandu yang tercatat sebanyak 623 unit.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita saat layanan posyandu (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita saat layanan posyandu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya mendorong optimalisasi revitalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk meningkatkan keaktifan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggelar penguatan peran Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Aan Iswanti mengatakan, keberadaan Pokjanal posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pelayanan di posyandu.

"Pokjanal Posyandu adalah kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan penyelenggaraan posyandu yang berkedudukan di pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kemantren," ungkapnya di Hotel Horison Ultima Riss, Kamis (20/7/2023).

Di Kota Yogyakarta sendiri, lanjutnya, pada 2022 jumlah posyandu yang tercatat sebanyak 623 dengan strata posyandu aktif sebesar 93,74 persen.

"Sementara berdasarkan hasil evaluasi Pokjanal Posyandu Kota Yogya pada 2021 diketahui bahwa belum semua unsur Pokjanal Posyandu maupun Pokja Posyandu memahami peran masing-masing serta indikator keberhasilan tercapainya posyandu aktif masih minimal yaitu di angka 80 persen," ungkap dia.

Aan menjelaskan saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sedang melaksanakan Transformasi Layanan Primer (ILP) yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan primer, pemberdayaan masyarakat, dan kerja sama multisektor. Di Kota Yogyakarta pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu juga telah dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor maupun program yang terkait mulai dari unsur pemerintah, lembaga sosial masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat sendiri sebagai subjek pembangunan.

Sementara itu mewakil Penjabat Wali Kota, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yunianto Dwi Sutono, menyambut baik acara tersebut.

Menurut dia, keberadaan posyandu sangatlah penting dan strategis, karena sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

"Posyandu sangat penting agar bisa menghasilkan ibu yang sehat, anak yang cerdas, dan keluarga sejahtera. Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, seperti mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga, maupun perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman integrasi layanan primer di posyandu dan meningkatkan komitmen untuk menjadikan posyandu sebagai lembaga yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement