Jumat 21 Jul 2023 09:50 WIB

Studi: Kopi Espresso Punya Efek Melawan Penyakit Alzheimer

Konsumsi kopi ini bisa bermanfaat melawan penyakit neurodegeneratif

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Manfaat kopi. Kopi diketahui mampu melawan bahkan mencegah Alzheimer
Foto: Dok Nespresso
Manfaat kopi. Kopi diketahui mampu melawan bahkan mencegah Alzheimer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa meminum espresso setiap hari dapat memiliki efek menguntungkan melawan Alzheimer.

Kopi jenos latte, americano, dan cappucino sudah menjadi pilihan minuman pagi hari bagi banyak orang, tetapi mungkin ada manfaat kesehatan ekstra dari espresso harian.

Konsumsi kopi ini bisa bermanfaat melawan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, menurut sebuah studi baru. Para peneliti telah menemukan espresso dapat mencegah proses di otak yang diyakini terlibat dalam timbulnya penyakit Alzheimer.

Sebuah protein yang disebut Tau dianggap memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit neurodegeneratif. Protein Tau di otak penderita penyakit Alzheimer salah melipat dan berbentuk tidak normal.

Pada orang sehat, protein Tau membantu menstabilkan struktur di otak, tetapi ketika penyakit tertentu berkembang, protein dapat menggumpal menjadi fibril.

Para peneliti di University of Verona menemukan bahwa senyawa espresso menghambat pembentukan gumpalan ini atau sebuah proses yang diketahui terlibat dalam permulaan Alzheimer.

Untuk menguji efeknya, para peneliti mengambil espresso dari kacang yang dibeli di toko, kemudian menggunakan teknik pemindaian spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk mengkarakterisasi susunan kimianya.

Mereka memilih kafein dan trigonelin, keduanya alkaloid, genistein flavonoid dan teobromin, senyawa yang juga ditemukan dalam cokelat, untuk difokuskan dalam eksperimen lebih lanjut. Molekul-molekul ini, bersama dengan ekstrak espresso lengkap, diinkubasi bersama protein Tau bentuk pendek hingga 40 jam.

Peneliti menemukan bahwa ketika konsentrasi ekstrak espresso, kafein atau genistein meningkat, Tau menjadi lebih pendek dan tidak membentuk lembaran yang lebih besar, dengan ekstrak lengkap menunjukkan hasil yang paling dramatis, seperti dikutip dari Daily Record, Jumat (21/7/2023).

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, tim tersebut mengatakan bahwa temuan awal mereka dapat membuka jalan untuk menemukan atau merancang senyawa bioaktif lain untuk melawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement