Jumat 21 Jul 2023 10:40 WIB

Arab Saudi Produksi 1,6 Juta Ton Kurma Setiap Tahun

34 juta pohon kurma tersebar di seluruh wilayah Arab Saudi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Calon pembeli memilih Kurma di Kebun Kurma, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Wisata kebun kurma masih menjadi daya tarik bagi para jamaah haji dan umrah Indonesia.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Calon pembeli memilih Kurma di Kebun Kurma, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Wisata kebun kurma masih menjadi daya tarik bagi para jamaah haji dan umrah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian (MEWA) mengumumkan Arab Saudi memproduksi lebih dari 300 varietas kurma, secara global dalam mengekspor buah. Dikatakan bahwa produksi tahunan di Kerajaan melebihi 1,6 juta ton.

MEWA mengatakan Kerajaan telah menyaksikan peningkatan 5,4 persen dalam ekspor tanggal dan turunannya pada 2022, dibandingkan dengan 2021. Jumlah total ekspor melebihi 321 ribu ton, dengan nilai 1,28 miliar riyal. Terjadi peningkatan 121 persen dibandingkan 2016, ketika ekspor 134 ribu ton dengan nilai sebesar 578 juta riyal.

Baca Juga

Adapun tanggal ekspor selama Q1 tahun berjalan, ada pertumbuhan 2,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022, dengan nilai melebihi 566 juta riyal. Kurma Saudi diekspor ke 111 negara di seluruh dunia.

Arab Saudi melihat pertumbuhan besar dalam produksi kurma dan turunannya dengan penerapan teknologi terbaru dan standar kualitas tertinggi dalam prosesnya, yang menyebabkan peningkatan ekspor, menempatkan negara itu di urutan teratas daftar eksportir tanggal secara global pada 2021.

Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (21/7/2023), MEWA mengatakan jumlah pohon kurma di Arab Saudi melebihi 34 juta pohon yang tersebar di seluruh wilayah Arab Saudi. Wilayah Al-Qassim memiliki jumlah pohon palem tertinggi dengan total 11,2 juta pohon, Madinah sebanyak 8,3 juta pohon dan Riyadh dengan 7,7 juta, sedangkan wilayah Timur (Al-Sharqiyah) memiliki 4,1 juta pohon.

Kementerian menegaskan sektor kelapa sawit dan kurma adalah salah satu anak sungai produksi pertanian di Kerajaan, yang diandalkan untuk mencapai ketahanan pangan dan pembangunan pertanian berkelanjutan. MEWA bekerja dengan otoritas terkait untuk mendukung dan meningkatkan inisiatif yang berkontribusi mengembangkan sektor ini sejalan dengan tujuan Visi Kerajaan 2030.

Dalam kerangka pencapaian tujuan ini, MEWA telah mengadopsi sejumlah inisiatif dan rencana strategis yang berkontribusi meningkatkan ekspor nasional kurma dan produknya.

Ini juga akan berkontribusi meningkatkan tingkat konsumsi lokal dan meningkatkan praktik pertanian dan industri, selain menawarkan dukungan dan bantuan kepada petani, serta menyediakan layanan pemasaran dan informasi yang diperlukan tentang sektor kurma.

MEWA telah mendirikan pusat spesialis untuk pohon kurma dan perkembangannya. Ini berkontribusi untuk mengembangkan sektor ini, serta menciptakan sistem layanan terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas.

Fokus mempromosikan tanggal adalah pada kemitraan dengan sektor swasta. Pusat merumuskan standar promosi dan spesifikasi untuk berbagai varietas tanggal, selain meningkatkan kualitas tanggal sesuai dengan persyaratan pasar global.

MEWA juga telah membentuk database untuk telapak tangan dan kurma, setelah mencari bantuan dari para ahli dan spesialis dalam melakukan berbagai penelitian pertanian di bidang ini dan bekerja sama dengan sejumlah otoritas pertanian, selain organisasi lokal dan internasional.

Mengenai upaya internasional, MEWA mengatakan Arab Saudi telah mendukung pembentukan Dewan Tanggal Internasional karena keyakinannya pada pentingnya sektor ini dan perlunya meningkatkan kerja sama internasional di lapangan.

Pertemuan pertama dewan diadakan di Al-Ahsa pada bulan Rajab atau Februari 2023, yang menyaksikan kehadiran sejumlah menteri pertanian, perwakilan negara-negara yang memproduksi dan mengimpor tanggal, serta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Organisasi Arab untuk Pengembangan Pertanian (AOAD), Pusat Arab untuk Studi Zona Kering dan Lahan Kering (ACSAD), dan Pusat Nasional untuk Kelapak Tangan dan Kurma.

Wilayah Madinah saat ini menyaksikan panen pertama tanaman Rutab tahun ini. Rutab berarti tahap antara pematangan tanggal ketiga dan keempat. Pasar kurma sentral di Madinah menerima Rutab dalam jumlah berlimpah, terutama Rothana dan Ajwa, untuk memenuhi permintaan harian, termasuk kebutuhan gerai penjualan.

Kementerian menunjukkan sebagian dari jumlah yang terjual diekspor langsung ke berbagai daerah dan kota di Arab Saudi melalui truk tertutup untuk memenuhi permintaan Rutab Madinah secara lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement