REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap agar suhu politik di tahun politik bisa dijaga tetap stabil. Hal itu bertujuan agar tidak berdampak pada sikap wait and see para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
"Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, sekalipun ini masuk dalam tahun politik, tapi kalau boleh politiknya itu nggak boleh panas, supaya kita menjaga stabilitas dan kita memperkecil wait and see dari investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," katanya dalam paparan realisasi investasi kuartal II 2023 di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Bahlil menuturkan, hingga kuartal II 2023, realisasi investasi mencatatkan kinerja yang masih baik. Realisasi investasi sepanjang kuartal II 2023 tercatat sebesar Rp 348,8 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun secara kumulatif, sepanjang Januari-Juni 2923, realisasi investasi telah mencapai Rp 668,7 triliun atau 48,5 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.400 triliun.
"Alhamdulillah sampai sekarang walaupun sudah masuk tahun politik, suhunya tidak terlalu panas, hangat-hangat saja," imbuhnya.
Bahlil pun mengaku optimistis target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun akan bisa tercapai. Terlebih saat ini realisasinya sudah hampir separuh target. Ia meyakini realisasi investasi akan terus meningkat hingga nanti puncaknya pada kuartal IV 2023.
"Insya Allah yang penting gejolak politiknya nggak terlalu kencang," katanya.
Bahlil berharap proses-proses tahapan Pemilu yang tengah dan akan berlangsung pada tahun ini dan tahun depan bisa berjalan kondusif. Lagi-lagi, hal itu diharapkan agar tidak memengaruhi sikap investor yang biasanya cenderung wait and see di tahun politik.
"Ya kalau ada dinamika di partai, ada proses munas, ya harus baik-baik. Pilpres ya jangan juga terlalu banyak tegang-tegang. Kita santai saja, nikmati saja, politik itu kan seni. Nikmati saja," tuturnya.