Jumat 21 Jul 2023 15:47 WIB

Negara Muslim Gerakkan Massa Aksi Jumat Melawan Penistaan Alquran 

Pemerintah Swedia harus bertanggung jawab atas provokasi penistaan terhadap Alquran.

Para pengunjuk rasa memanjat tembok di Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.
Foto: AP Photo/Ali Jabar
Para pengunjuk rasa memanjat tembok di Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Negara-negara Muslim kembali merasa terusik dengan terulangnya penistaan terhadap Alquran. Beberapa di antaranya mempersiapkan demonstrasi turun ke jalan seusai shalat Jumat waktu setempat. 

Polisi Swedia mengizinkan aksi anti-Islam yang di antaranya dilakukan Salwan Momika, imigran Kristen asal Irak yang kini tinggal di Swedia. Pada aksi di luar Kedubes Irak di Stockholm, Kamis, Momika menginjak dan menendang Alquran. Ia membakarnya, seperti pada Idul Adha lalu. 

Baca Juga

Momika pun menginjak dan menendang bendera Irak, poster ulama ternama Syiah di Irak, Muqtada al-Sadr dan pemimpin spiritual Iran Ayatullah Ali Khamenei. 

Di Iran, Irak, Lebanon direncanakan ada aksi massa setelah polisi Swedia mengizinkan aksi penistaan terhadap Alquran. Beberapa jam sebelum aksi Momika, puluhan demosntrasn di Baghdad memasuki kompleks Kedubes Swedia dan membakarnya. 

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memang mengusir dubes Swedia dan menarik kuasa usaha Irak dari Stockholm. Sebelumnya, Sudani mengingatkan Swedia bahwa Irak akan memutuskan hubungan diplomatik jika pembakaran Alquran kedua, setelah pada Idul Adha lalu, terjadi di Swedia. 

‘’Pemerintah Irak telah menginformasikan kepada Pemerintah Swedia melalui saluran diplomatik, berulangnya pembakaran Alquran di Swedia akan merusak hubungan diplomatik,’’ demikian pernyataan Sudani, seperti dilansir Aljazirah, Kamis.

Namun, itu dianggap belum cukup menenangkan massa dan rencananya unjuk rasa di Baghdad akan kembali berlangsung Jumat sore ini waktu setempat. 

Di negara tetangga, Iran, massa berencana turun ke jalan melawan penistaan terhadap Alquran. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian juga mengirim surat ke sekjen PBB atas kasus penistaan ini dan memanggil dubes Swedia di Teheran. 

‘’Kami pikir, Pemerintah Swedia bertanggung jawab atas provokasi yang melahirkan reaksi dari dunia Islam,’’ kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani. Hizbullah di Lebanon pun menempuh langkah senada, menyerukan demonstrasi pada Jumat petang. 

Hassan Nasrullah menyeru kepada semua Muslim....

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement