REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanpa basa-basi banyak pengamat dan pecinta MotoGP mengeklaim Marc Marquez sebagai sosok yang sangat membahayakan para pembalap lain di atas lintasan sirkuit. Gaya balapan Marquez yang merugikan rider lain telah terbukti sejak sebelum ia naik ke MotoGP.
Tak jarang, Marquez kerap jadi penyebab kecelakaan dan kesialan yang dialami pembalap di sekitarnya, baik saat balapan pun sesi lainnya.
Jauh sebelum naik ke kelas balap primer MotoGP, manuver yang paling kontroversial dilakukan Marquez saat berada di Moto2 Malaysia 2011 usai sesi latihan bebas.
Pembalap yang kini berusia 30 tahun itu menabrak pembalap Thailand, Ratthapark Wilairot, yang menyebabkan sang rider cedera sehingga tidak bisa ikut balapan. Marquez pun berujung terkena hukuman penalti.
Kejadian tersebut seperti tak hanya sekali dua kali, kebiasaan dari gaya berkendara Si Semut Cervera selalu membuat para rider dan tim waswas.
Kisah nyeleneh Marquez pun berlanjut ketika ia naik ke kelas MotoGP. Usai keluar sebagai juara dunia MotoGP 2017, Marquez membuat onar kala mengaspal di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, pada 2018 lalu.
Pada saat itu Marquez melakukan setidaknya tiga dosa yang tak terampuni bagi pendukung MotoGP, khususnya para troopers Valentino Rossi.