REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tetap menjaga produktivitas tanaman padi di tengah ancaman kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena alam El Nino.
"Produktivitas tanaman padi harus terjaga, agar target produksi padi tahun ini dapat tercapai," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Jumat (21/7/2023).
Untuk menjaga produksi padi dari dampak El Nino, ia menyampaikan langkah mitigasi menghadapi dampak El Nino harus dipersiapkan sejak awal dan secara matang.
Menurut dia, semua infrastruktur sumber daya air dikelola dengan baik untuk memastikan lahan pertanian memperoleh pasokan air selama musim kemarau.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan menyampaikan hingga kini pihaknya telah dan terus melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi dampak El Nino.
"Mitigasi yang kita lakukan, selain mengoptimalkan semua infrastruktur sumber daya air adalah dengan membantu pengadaan bibit padi dari varietas yang bisa bertahan saat musim kemarau," kata Midan.
Menurut dia, untuk langkah lainnya ialah dengan melakukan pendampingan terus menerus kepada para petani sehingga berbagai persoalan yang akan muncul di lapangan bisa segera diselesaikan.
"Tim penyuluhan pertanian melakukan pendampingan secara intensif. Ini dimaksudkan agar petani dapat mengatasi berbagai dampak dari El Nino," ujar Midan.
Menurut Midan, meski dibayang-bayangi dengan fenomena El Nino yang akan memperparah musim kemarau, pihaknya sangat optimistis target produksi beras akan bisa tercapai.
Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, luas areal persawahan yang akan dipanen pada musim panen raya Juli-Agustus tahun 2023 ini 9.801 hektare, dengan proyeksi menghasilkan 52.336 ton gabah kering giling atau setara dengan 33.552 ton beras.
Dengan angka sebesar itu, maka total produksi padi Purwakarta sepanjang Januari-Agustus nanti akan mencapai 197.720 ribu ton gabah kering giling, atau mencapai 81,5 persen dari total target produksi tahun 2023 sebanyak 242.514 ton gabah kering giling.