Sabtu 22 Jul 2023 03:20 WIB

Gibran Tunggu Arahan PDIP Soal Arah Politik Pilpres

Gibran mengatakan siap ditugaskan apa pun oleh DPP PDIP.

Rep: M Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Pertemuan antara Grace Natalie bertemu dengan Gibran di balai kota Solo, Jumat (21/7/2023
Foto: Alfian choir/Republika
Pertemuan antara Grace Natalie bertemu dengan Gibran di balai kota Solo, Jumat (21/7/2023

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Solo yang juga politikus PDIP, Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan mengikuti arahan PDIP terkait Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan Gibran usai bertemu dengan ketua Bapilu PDIP Kota Solo, Her Suprabu di Balai Kota Solo, Jumat (21/7/2023).

"(Siap memenangkan pak Ganjar?) Kalau ada arahan partai ya saya siap gitu saja, ditugasi apa, berangkat ke mana, saya ikut, nggih?," katanya. 

Baca Juga

Disinggung soal dirinya yang menjadi juru kampanye (Jurkam) Bacapres PDIP Ganjar Pranowo ia enggan hal tersebut disematkan padanya. Pasalnya, ia mengaku hanyalah pengintil atau pengikut. 

"Saya tidak pernah mengklaim jurkam-jurkam, jurkam itu yang senior-senior, saya pengintil saja, aku ra ngerti bahasa Indonesiane opo," katanya. 

Gibran juga enggan membicarakan hal tersebut lebih jauh. "Wis ojo bahas Iki terus, nang balai kota ojo bahas politik terus," katanya. 

Sementara itu, Her Suprabu malah mengatakan bahwa putra sulung presiden Jokowi tersebut adalah jurkam tinggal nasional. Pasalnya, ia akan menemani Ganjar di acara yang akan dilakukan di Bogor, Sabtu (22/7/2023) besok. 

"Lho sudah tho, malah beliau jurkam nasional, Sabtu besok kan sudah ke Bogor," katanya. 

Ditanya soal apakah posisinya Gibran tersebut sekaligus menegaskan komitmen dirinya memenangkan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo, Her Suprabu membenarkan hal tersebut. " (Komitmen mas Wali memenangkan Ganjar?) Oh ya pasti, sudah tanda tangan prasasti soal pemenangan ketika pelantikan bapilu," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement