REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Produksi zaitun dan minyak zaitun di Eropa, terutama di Spanyol, berada dalam krisis karena kekeringan. Turki bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasarnya dengan membangun strategi produksi dan ekspor baru.

Hampir mencapai rekor ekspor minyak zaitun senilai 1 miliar dolar, Turkiye berfokus pada produksi dan penjualan bernilai tambah, menurut data yang dikumpulkan oleh Anadolu.

Panas ekstrem di Spanyol, produsen minyak zaitun terbesar di dunia, akan menyebabkan produksi tetap di bawah ekspektasi yang menyebabkan kenaikan harga.

Dengan lonjakan permintaan luar negeri, Turki akan memotong lira Turki setara dengan 20 sen per kilogram untuk semua jenis ekspor minyak zaitun.

Produksi zaitun Turki berjumlah 2,98 juta ton pada 2022, melonjak 71 persen dari tahun lalu, menurut Direktorat Jenderal Produksi Tanaman Kementerian Pertanian dan Kehutanan.

Produksi minyak zaitun negara itu melonjak 79 persen dari tahun ke tahun ke rekor tertinggi 421.717 ton pada tahun 2022.

"Turki telah menetapkan target ekspor minyak zaitun sebesar satu miliar tahun ini, itu akan menjadi rekor historis,” kata Kepala Asosiasi Eksportir Minyak Zaitun dan Zaitun Aegea, Davur Er dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (22/7/2023).

Asisten perwakilan di Turkiye untuk Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Aysegul Selisik, menekankan bahwa total produksi zaitun dunia lebih dari 23 pada tahun 2021.

Menyatakan bahwa jumlah pohon zaitun di Turki telah mencapai 189 juta dari 99 juta dalam 20 tahun terakhir. Selisik menggarisbawahi bahwa produksi melonjak sesuai dengan itu.